Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyarankan pelaku industri sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) mengganti kompor berbasis bahan bakar minyak (BBM) menjadi kompor listrik dalam rangka mengantisipasi krisis energi, pangan, dan keuangan.

Selain itu, pelaku agrowisata juga dianjurkan bergerak secara mandiri untuk menanam tanaman seperti jagung untuk memperkuat sektor pangan dalam negeri.

“Kita patut bijak untuk menyikapi krisis pangan, energi, dan keuangan dengan langkah-langkah penghematan maupun juga langkah-langkah yang bisa memastikan seluruh lapisan masyarakat mampu melalui masa yang sulit ini,” ungkap dia dalam Weekly Press Briefing yang dipantau secara virtual, di Jakarta, Senin.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan hasil sidang kabinet paripurna yang membahas tentang ancaman krisis pangan, energi, dan keuangan.

Menurut Sandiaga, Indonesia perlu mengantisipasi dengan langkah-langkah sinergis dan kolaboratif.

“Dibanding dengan negara-negara lain di dunia, Indonesia masih dalam situasi yang jauh lebih baik,” ucapnya.

Jika membandingkan dari sisi inflasi, Indonesia masih menargetkan di angka 4 persen, lebih baik dari Amerika yang saat ini sudah mencapai angka 8 persen atau Turki yang sudah di atas 70 persen.

“Tentunya ini akan mengerek harga-harga kebutuhan sehari-hari kita dan meningkatkan harga pangan dan energi,” kata Menparekraf.

Dari Istana Negara, Jakarta, Senin, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan bahwa ancaman krisis pangan diakibatkan dampak jangka panjang pandemi COVID-19 dan keberlangsungan invasi militer Rusia ke Ukraina. Meski demikian, hal ini dapat disikapi secara cermat dan dimanfaatkan menjadi peluang.

Peluang tersebut ada karena Indonesia masih memiliki lahan yang cukup luas dengan dukungan sumber daya manusia dari petani untuk memproduksi komoditas pangan.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022