Tarakan (ANTARA) - Upaya Pemerintah Provinsi Kaltara, Universitas Borneo Tarakan (UBT) dan Pemerintah Kota Tarakan menunjukkan progres positif, dimana dukungan terus mengalir untuk Program Studi (Prodi) Kedokteran UBT, di antaranya dari Konsili Kedokteran Indonesia (KKI)

Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang bersama Rektor UBT Prof. Adri Patton beraudiensi secara langsung bersama Ketua KKI, Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D di Jakarta Senin.

“Saya berterima kasih kepada KKI yang mendukung langsung untuk membuka Prodi Kedokteran di Kaltara," kata Zainal.

Pemenuhan pelayanan dasar seperti Pendidikan adalah hal utama yang terus dilakukan oleh Pemprov Kaltara. Karena itu, dibukanya Prodi kedokteran ini akan membuka jalan kedua di bidang itu.

Baca juga: Gubernur Kaltara berharap mahasiswa KKN menjalankan program unggulan

Baca juga: Mendikbudristek dorong UBT tingkatkan jumlah mahasiswa Program MBKM


"Yang penting kita sudah niat baik, Insya Allah akan diberikan petunjuk," ujarnya.

Gubernur mengungkapkan, dibukanya Prodi Kedokteran UBT dijamin mendistribusikan dokter secara merata hingga ke batas negara.

Ketua KKI, Prof. Taruna menyampaikan, saat ini Indonesia masih kekurangan sekitar 160 ribu dokter. Dimana standar WHO setiap seribu pasien ditangani oleh satu dokter.

Di Indonesia satu orang dokter menangani 3.000 pasien dan jelas itu masih banyak kuota yang belum terpenuhi.

Selain itu, distribusi dokter di Indonesia yang belum merata terutama di kawasan 3TP (tertinggal, terluar, terdepan dan perbatasan) termasuk di Kaltara yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia bagian Sabah.

"Berdasarkan beberapa pertimbangan itu Kementerian Dikbud menyatakan tidak apa-apa," ucapnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) menerbitkan Surat Rekomendasi nomor: PP.05.01/Menkes/371/2022 tentang Rekomendasi pembukaan Program Studi (Prodi) Kedokteran, Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter di Universitas Borneo Tarakan (UBT). Surat tersebut ditandatangani Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin.

Gubernur menjelaskan pembentukan Prodi Kedokteran UBT menjadi prioritas pemerintah. Menurutnya, Kaltara merupakan wilayah yang strategis untuk meningkatkan layanan kesehatan.

“Kaltara memang saya prioritaskan untuk membuka Prodi Kedokteran. Sebab lokasinya di wilayah perbatasan,” katanya.

Ia menilai Kaltara membutuhkan dokter yang berkualitas, khususnya di wilayah pedalaman dan perbatasan. Sebab, Prodi kedokteran memiliki peran yang sangat penting untuk memajukan daerah.

Karena itu, ia meminta kepada Rektor UBT, Prof. Adri Paton untuk berkolaborasi dengan kampus yang Prodi Kedokterannya lebih dulu ada, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM).

Rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT) Prof. Dr. Adri Patton, M.Si mengungkapkan pembukaan Prodi Kedokteran di UBT akan segera terwujud.

“Oleh Karena itu, kami juga memohon kepada Pak Gubernur Kaltara dan Wali Kota, Ketua DPRD bisa bersama sama ke Yogyakarta dalam rangka penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) tentang Prodi Kedokteran ini,” katanya.

Ia berharap, Gubernur Kaltara terus memberikan motivasi dan dorongan kepada UBT dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) tenaga medis, khususnya dokter untuk lima kabupaten/kota seluruh Kaltara.

“Sekali lagi saya selaku Rektor UBT, mensyukuri apa yang sudah diberikan oleh Allah SWT dan berterima kasih kepada Pemprov, Pemkab dan Pemkot seluruh Kaltara, serta semua pihak yang sudah mendoakan, sehingga rekomendasi pembukaan Prodi Kedokteran di UBT sudah keluar,” katanya.*

Baca juga: Ketua DPD resmikan dimulainya pembangunan Laboratorium UBT Kaltara

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022