Jakarta (ANTARA) - Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) meluncurkan buku hasil ekspedisi Jala Citra 1 bertajuk "Menguak Kekayaan Bawah Laut Indonesia" pada peringatan 101 tahun Hari Hidrografi Dunia.

"Dari hasil ekspedisi tersebut, kami dapat mengetahui bahwa laut Indonesia, khususnya perairan Halmahera, memiliki kekayaan bawah laut yang sangat beragam," kata Wakil Komandan Pushidrosal Laksda TNI Budi Purwanto ketika menyampaikan sambutan dalam acara peluncuran di Ruang Serbaguna Mas Pardi Mako Pushidrosal, Jakarta Utara, Selasa.

Ekspedisi kelautan Jala Citra 1 "AURORA" dilakukan tim Pushidrosal pada Agustus-Oktober 2021 di perairan Halmahera dengan menggunakan KRI Spica-934 dan melibatkan tim peneliti dari kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L) serta perguruan tinggi.

Ekspedisi tersebut menghasilkan beberapa temuan, salah satunya ialah gunung laut yang diberi nama dan masuk ke gazetteer UNESCO dari hasil sidang Sub-Committe on Undersea Feature Names (SCUFN) ke-35 di UNESCO, Paris, Prancis, pada Maret 2022. Gazetteer merupakan daftar nama tempat-tempat yang berada di dunia.

"Kegiatan ekspedisi ini juga akan terus kami lanjutkan; yang baru saja dilepas oleh Bapak Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal Laksamana TNI Yudo Margono) adalah Ekspedisi Jala Citra 2 'Banda' tahun 2022," kata Budi.

Baca juga: Pusat Oseanografi AL akan bahas peningkatan kapasitas pada IHO CBSC

Dalam buku hasil ekspedisi Jala Citra 1 "Halmahera", Pushidrosal mengungkapkan berbagai misteri bawah laut Indonesia yang berada di perairan Halmahera. Temuan-temuan tersebut didukung oleh teknologi multibeam yang membantu Pushidrosal memperoleh gambaran topografi dasar perairan.

Budi mengungkapkan temuan-temuan tersebut merupakan hasil kerja sama antara peneliti Pushidrosal dengan tim peneliti dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang sekarang menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Papua dan Ternate, ITB, UGM, BPPT, BMKG, Fakultas Kelautan dan Perikanan IPB, PT Hidronav Teknikatama, serta PT Geotronix Pratama Indonesia.

"Survei ini sebagai salah satu jawaban terhadap tantangan yang ada untuk membangkitkan kembali kegiatan ekspedisi di Indonesia dengan berkolaborasi bersama kementerian dan lembaga terkait," ujarnya.

Baca juga: Kasal: KKP berkontribusi besar di bidang hidro-oseanografi
Baca juga: Danpushidrosal bahas implementasi rencana strategis IHO di IRCC Ke-14


Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022