Jakarta (ANTARA) - Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat mengungkapkan bahwa pihaknya telah menemukan sebuah gunung bawah laut di dalam perjalanan ekspedisi menuju perairan Banda, Maluku.

"Hari ini, KRI Rigel yang baru saja melintas dan belum sampai Banda, itu sudah menemukan gunung baru," kata Nurhidayat dalam acara peluncuran buku hasil ekspedisi Jala Citra 1 bertajuk "Menguak Kekayaan Bawah Laut Indonesia" di Ruang Serbaguna Mas Pardi Mako Pushidrosal, Jakarta Utara, Selasa.

KRI Rigel-933 berlayar dari dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok Jakarta Utara pada Kamis (16/6) untuk melakukan Ekspedisi Jala Citra 2 - 2022 “Banda”. Akan tetapi, KRI Rigel telah berhasil mendeteksi keberadaan gunung bawah laut sebelum tiba di Banda.

Nurhidayat mengungkapkan bahwa tinggi gunung bawah laut diperkirakan mencapai 2,4 km, dengan kedalaman lereng atau kaki gunung mencapai 3,5 km dari permukaan laut, serta puncaknya berada di kedalaman 1 km dari permukaan laut.

"Jadi, bisa dibayangkan, 2.400 meter-an tinggi gunung itu. Apakah itu gunung berapi? Apakah nanti akan terjadi letusan? Kalau, misalkan, terjadi letusan, arahnya ke mana?" ucap Nurhidayat.

Baca juga: Erupsi gunung api bawah laut terjadi di perairan Lembata

Baca juga: Pemkab Lembata imbau warga waspada erupsi gunung api bawah laut


Nurhidayat mengatakan bahwa jurnal mengenai temuan gunung di bawah laut sudah dibuat oleh para akademisi. Temuan gunung ini pun nantinya akan diteliti lebih lanjut oleh para akademisi.

Sinergisitas inilah, tutur Nurhidayat, yang ia harapkan terjadi di antara Pushidrosal dengan para akademisi dari berbagai universitas untuk memastikan temuan-temuan Pushidrosal dapat digunakan dalam pembangunan nasional.

"Betapa laut kita ini penuh misteri yang belum banyak kita ungkap. Kapal baru jalan saja sudah terlihat," ucap Nurhidayat.

Temuan berupa gunung bawah laut tersebut lantas mengubah peta perairan Indonesia. Ia memperkirakan, sebelumnya, mungkin saja kapal survei yang digunakan hanya mampu menjangkau kedalaman 100-500 meter sehingga tidak mendeteksi keberadaan gunung tersebut.

"Begitu pakai KRI Rigel, ketemu (gunung). Jadi, itulah bagaimana dasar laut kita. Mudah-mudahan nanti di Banda juga mendapatkan temuan," kata Nurhidayat.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022