mudah-mudahan bermanfaat untuk bidang studi hubungan internasional
Bandung (ANTARA) - Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Ukraina, Yuddy Chrisnandi meluncurkan buku tentang kisahnya selama bertugas di Ukraina dengan judul "Cinta Keduaku Berlabuh Di Ukraina".

Menurut Yuddy, buku tersebut menceritakan kisahnya sejak pertama mendarat di Ukraina pada 2017 saat dirinya mengemban tugas sebagai duta besar hingga menceritakan detik-detik Ukraina mendapat agresi dari Rusia.

"Saya diberi kesempatan oleh negara saya, saya pahami Ukraina, dan saya sampaikan lewat buku saya untuk warga Indonesia," kata Yuddy di Bandung, Jawa Barat, Selasa.

Dia pun dalam buku tersebut menceritakan mengenai sifat kemanusiaan yang dimiliki oleh warga Ukraina. Bahkan, kata dia, rekan-rekannya dari Indonesia yang berkunjung ke Ukraina tak ingin lekas pulang karena keramahan warga negara di Eropa Timur tersebut.

"Saya menulis buku ini bukan sehari, jadi ketika orang tidur, saya punya kesempatan menulis, saya punya kecepatan menulis, ketika mood saya datang, saya menulis," kata mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi era 2014-2016 itu.

Baca juga: Anggota DPR apresiasi Dubes RI untuk Ukraina
Baca juga: Yuddy Chrisnandi berseloroh enggan jadi Dubes Filipina

Adapun penulisan pada buku tersebut menurutnya dihadirkan dengan gaya novel. Pada setiap narasinya, ia menghadirkan momen-momen situasi sosial dan politik yang dirasakan selama di Ukraina.

"Sehingga orang yang membaca saya harap bisa merasakan perasaan saya ketika saya bertugas di Ukraina," kata dia.

Dengan pengalamannya selama empat tahun lebih bertugas di Ukraina, dia menilai perang yang terjadi itu memerlukan perhatian seluruh pihak termasuk Indonesia. Dalam buku itu pun, ia menjelaskan pemahamannya terkait alasan Ukraina yang tetap melawan dan tidak tunduk oleh Rusia.

"Buku ini mudah-mudahan bermanfaat untuk bidang studi hubungan internasional, untuk para calon diplomat, dan diharapkan akan menjadi perangkat budaya persahabatan bangsa kita dengan bangsa Ukraina," katanya.

Sementara itu, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin berharap karya dan kinerja Yuddy itu diharapkan bisa menjadi jembatan bagi persahabatan antara Ukraina dan Indonesia.

Menurutnya kemanusiaan dan perdamaian adalah harta yang paling besar yang dimiliki oleh sebuah negara. Dia pun berharap serangan yang terjadi di Ukraina menjadi serangan yang terakhir bagi demokrasi dan perdamaian yang ada di dunia.

"Saya akan belajar bahasa Indonesia lebih lancar lagi untuk bisa membaca buku Pak Yuddy, saya harap Pak Yuddy juga bisa membuat lebih banyak buku lagi," kata Vasyl.

Baca juga: Revolusi mental juga butuh keberanian diplomatik

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022