Jakarta (ANTARA) - Lurah Rawajati Supeno menyebutkan sejumlah warga di wilayahnya sudah menerima pembayaran terkait dengan normalisasi Sungai Ciliwung sebagai prioritas di tujuh kelurahan yang merupakan lokasi rawan genangan.

"Itu sedang berjalan mengenai pembayaran dari normalisasi. Nah, itu yang punya domainnya SDA karena yang bayar SDA," kata Lurah Rawajati Supeno di Jakarta, Selasa.

Kalau ada beberapa pemilik rumah yang belum menerima pembayaran, kata dia, karena masih ada peta bidang yang belum terbit.

Selain itu, beberapa rumah ada yang belum direlokasi lantaran masih dalam proses melengkapi dokumen. Meski begitu, normalisasi Sungai Ciliwung kini sudah mulai dijalankan.

Nantinya, menurut Supeno, akan ada 157 bidang yang akan direlokasi dan dari 57 bidang tersebut sudah menerima bayaran untuk proyek normalisasi Sungai Ciliwung.

"Info terakhir nanti akan ada 157 bidang dan yang pernah dipanggil di GOR Pengadegan untuk verifikasi data 99 bidang dan ada 57 bidang yang sudah dibayar," tuturnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) memastikan program normalisasi Sungai Ciliwung terus berjalan dengan prioritas di tujuh kelurahan yang merupakan lokasi rawan genangan.

Tujuh kelurahan tersebut meliputi Cawang, Rawajati, Kebon Baru, Manggarai, Pengadegan, Bidara Cina, dan Kampung Melayu. Normalisasi tidak lagi fokus pada panjang target yang perlu dicapai, tetapi merujuk pada titik rawan banjir.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan kegiatan tersebut untuk lebih serius dalam pelaksanaan program penanganan banjir dengan segera melakukan pembebasan lahan agar normalisasi sungai bisa terlaksana.

Baca juga: Normalisasi Ciliwung terus berjalan dengan prioritas tujuh kelurahan

Baca juga: Kenneth ingatkan Anies segera laksanakan normalisasi Ciliwung

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022