Prinsip 3 T dimaksudkan untuk memberdayakan rakyat Indonesia di pedalaman agar menikmati akses yang sama dengan warga kota.
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Tri Rismaharini membeberkan kerja ideologis kader PDIP di pemerintahan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP pada hari kedua.

Risma menjadi pengisi materi pembekalan untuk ketua DPD dari 34 provinsi di hari kedua rakernas, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu.

Tampak sejumlah Pengurus DPP PDIP seperti Rudianto Tjen, Mindo Sianipar, I Made Urip, Ribka Tjiptaning, Djarot Syaiful Hidayat, Rokhmin Dahuri, Hamka Haq, dan Kepala BKNP PDIP Aria Bima, mendampingi Risma yang hendak menyampaikan materi.

Mantan Wali Kota Surabaya itu memekikkan kata merdeka sebanyak tiga kali, sebelum dirinya menyampaikan inti materi pembekalan.

"Merdeka, merdeka, merdeka," kata Risma yang disambut para peserta Rakernas II PDIP dengan teriakan serupa.

Pada jajaran peserta, tampak juga hadir sejumlah gubernur dari PDIP. Di antaranya adalah Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Setelah pekikan merdeka, Risma membeberkan kinerjanya sebagai Menteri Sosial (Mensos) yang mengedepankan prinsip 3 T, yakni terdepan, terpencil, dan terbelakang. Kerja ini merupakan perwujudan ideologi kerakyatan yang dipegang oleh PDIP.

Adapun, prinsip 3 T dimaksudkan untuk memberdayakan rakyat Indonesia di pedalaman agar menikmati akses yang sama dengan warga kota.

Alumni Institut Teknologi Sepuluh November itu mengaku semasa menjadi Mensos sudah mengurusi beberapa kebutuhan penting warga di Pulau Bertam, Kepulauan Riau, seperti mengusahakan air bersih dan pembangunan tower agar warga di sana bisa berkomunikasi.

"Ada air bersih. Sekarang sudah bisa berkomunikasi. Kami bangun di situ agar mereka bisa belajar daring. Kami pasang tower, ada jaringan," ujar Risma.

Risma kemudian mengatakan pemerintah juga sudah mengurusi kebutuhan warga pedalaman di Kampung Erosaman, Distrik Derkoumur, Kabupaten Asmat, Papua.

Awalnya, kata dia, pemerintah menyampaikan bantuan yang belakangan menjadi kiriman pertama pernah mendarat di Kampung Erosaman.

"Waktu itu saya memberikan bantuan. Menurut uskup di sana, itu bantuan pertama yang disampaikan," ujarnya lagi.

Wanita kelahiran Kediri, Jawa Timur itu melanjutkan, saat ini pemerintah sedang mengupayakan lumbung pangan, termasuk membudidayakan ikan lele bagi masyarakat di sana.

"Seringkali kita salah, mereka nomaden, itu salah. Jadi, yang terjadi mereka harus cari makan. Kalau mereka tidak pindah, mereka tidak makan. Yang kami lakukan karena sungainya keruh, ikan tidak hidup. Nah, akhirnya kita buat ternak lele. Di situ kami buat perpustakaan," kata Risma.

Pembekalan dari Risma itu diketahui tidak hanya diberikan bagi ketua DPD PDIP di 34 provinsi dan gubernur/para kepala daerah dari PDIP, para bendahara DPD PDIP di 34 provinsi juga menerima pembekalan serupa, dari ruang kelas lain melalui sambungan video.
Baca juga: Rakernas PDIP hari kedua bahas strategi pemenangan pemilu
Baca juga: Hasto: Megawati ingatkan kader PDIP harus disiplin dalam berpolitik

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022