Jakarta (ANTARA News) - PSSI menargetkan Timnas Indonesia bisa menembus Piala Dunia 2022 atau paling lambat 2026.

"Paling lambat 2026 kita bisa masuk Piala Dunia," kata Ketua PSSI Djohar Arifin Husin dalam seminar "Soccer Management" di Jakarta, Selasa.

Menurut Djohar, untuk mewujudkan hal itu, PSSI sendiri telah merancang program pembinaan usai dini dari semua kelompok umur yang bermuara pada terbentuknya timnas yang kuat.

"Tim U-17 baru saja juara turnamen di Hongkong, itu merupakan contoh bibit-bibit bagus yang kelak jadi pemain timnas senior. Timnas Merah Putih saat ini tidak hanya satu generasi melainkan enam, yaitu U-16, U-19, U-20, U-21, U-23 dan senior. Mereka berlatih sepanjang tahun sehingga selalu siap bila harus tampil di sebuah kejuaraan," katanya kepada wartawan.

PSSI sendiri telah menunjuk Wim Rijsbergen, mantan pelatih timnas senior, sebagai Direktur Teknik Tim Nasional. Sedangkan eks pelatih Persema Timo Scheunemann dipercaya menjadi Direktur Pembinaan Usia Dini PSSI. Serta pelatih-pelatih ditingkatkan dengan mendatangkan instruktur dari Belanda, Bert Pantury.

Soal industri sepakbola, Djohar mengatakan Indonesia saat ini baru belajar membangun sepak bola profesional.

Pada 2008 AFC (Konfederasi Sepakbola Asia) memerintahkan klub-klub di Indonesia harus profesional. Itu sebagai syarat agar bisa mengikuti kompetisi profesional tingkat Asia. "Kalau tidak bisa memenuhi perintah AFC itu sanksinya tiga tahun tidak boleh ikut event tingkat Asia," cetus Djohar.

Akhirnya Indonesia diberi dispensasi tiga tahun dan deadline AFC itu jatuh pada 13 Oktober 2011 silam. Djohar menjelaskan, sebuah klub bisa disebut profesional bila memenuhi sedikitnya lima aspek, yaitu berbadan hukum, punya infrastruktur, sumber dana sendiri, manajemen profesional, serta suporting alias pembinaan usia dini.

Sementara itu, CEO Inter Milan Ernesto Paolillo mengatakan, sepak bola sudah menjadi industri yang terbesar kelima di dunia. Banyak pihak yang terlibat, mulai asuransi, dokter, pemain, industri hiburan,periklanan, dan sebagainya.

Menurut pria yang juga menjadi anggota komisi yang mengurusi financial fair play di UEFA, industri sepakbola pada dasarnya adalah mengatur sebuah perusahaan.

Menyangkut pembinaan usia dini di Inter Milan, menurut dia, sudah dimulai dari umur 6 tahun hingga U-19. Pembinaan usia dini sangat penting sehingga harus ditangani oleh pelatih yang spesialis.

Ernesto juga menjelaskan akademi Intermilan sama halnya dengan investasi di sektor keuangan. Pemain muda itu bisa ditingkatkan kemampuannya maupun dijual ke klub lain bila dibutuhkan. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012