Tokyo (ANTARA) - Toyota Motor Corp pada Rabu memangkas rencana produksi global Juli sebesar 50.000 kendaraan karena kekurangan semikonduktor dan gangguan pasokan suku cadang akibat COVID-19 terus mengekang produksi.

Produsen mobil terbesar dunia berdasarkan volume itu memperkirakan untuk membuat 800.000 kendaraan bulan depan, katanya dalam sebuah pernyataan.

"Karena masih sulit untuk melihat ke depan akibat kekurangan semikonduktor dan penyebaran COVID-19, ada kemungkinan rencana produksi lebih rendah," kata perusahaan Jepang itu.

Toyota dan pembuat mobil lainnya terus berjuang dengan gangguan rantai pasokan dan kekurangan komponen yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, termasuk yang diakibatkan oleh penguncian baru-baru ini di China.

Baca juga: Toyota akan hentikan lebih banyak produksi di Jepang pada Juni & Juli

Pembuat mobil juga harus bersaing untuk mendapatkan pasokan semikonduktor terbatas dengan produsen lain, seperti pembuat perangkat elektronik konsumen.

Toyota terjebak dengan target produksi global tahunan sebesar 9,7 juta kendaraan, meskipun perusahaan memberi isyarat pada Mei bahwa gangguan rantai pasokan pada akhirnya dapat memaksanya menurunkan angka itu.

Pembuat mobil itu pada Rabu juga memperluas penghentian produksi di Jepang bulan depan di pabrik yang membuat kendaraan, termasuk subkompak GR Yaris dan SUV listrik bZ4X.

Baca juga: Krisis chip paksa pengurangan produksi lebih lanjut di Toyota

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022