Jakarta (ANTARA) - Pengelola Area 07 Perumda Pasar Jaya mengaku belum menertibkan keberadaan parkir kendaraan dan pedagang kaki lima (PKL) liar di lahan hijau Pasar Ciplak Jatinegara, Jakarta Timur, karena menghindari konflik dan masalah baru.

Manajer Area 07 Perumda Pasar Jaya, Fauzan mengatakan pihaknya telah lama membahas masalah parkir liar dan PKL di Pasar Ciplak, namun belum bisa melakukan penindakan karena lokasi yang ada di bagian jalan lingkungan.

Baca juga: Pasar Ciplak ditutup setelah enam pedagang terkonfirmasi COVID-19

"Kita belum bisa menindak, karena faktor lokasinya tersebut," kata Fauzan di Jakarta, Rabu.

Saat ini, kondisi Pasar Ciplak kurang tertata rapih akibat adanya pedagang kaki lima hingga parkir liar yang menguasai area yang seharusnya menjadi jalur hijau.

"Karena kalau kita bertindak dan itu bukan area kita, malah menimbulkan masalah baru. Kita juga belum bertindak karena untuk mencegah konflik terjadi di pasar tersebut. Apalagi pengelola parkir yang ada juga sudah menanyakan hal tersebut," ujar Fauzan.

Warga sekitar Pasar Ciplak, Sofyan menuturkan lahan parkir liar di lokasi tersebut tidak dikelola oleh Pasar Jaya langsung, namun dikuasai kelompok organisasi kemasyarakatan sehingga menghilangkan peluang pendapatan daerah dari retribusi parkir.

Baca juga: Ormas Banten bersama aparat bagikan sembako di Pasar Ciplak

"Karena jadi lahan parkir, ya pengunjung sekarang parkirnya di tempat itu, nggak ada yang mau ke dalam," ujar Sofyan.

Dia mengungkapkan alih fungsi area itu sudah berlangsung selama dua tahun belakangan ini, sejak pasar tersebut selesai direvitalisasi.

Sofyan menyebutkan area yang dijadikan lahan parkir liar dan tempat berjualan tersebut diketahui menghasilkan uang yang tak sedikit. Dia mengaku mendengar pemasukan dalam sehari dari parkir liar itu lebih dari Rp800 ribu.

"Kalau yang pedagang biasanya bayar Rp300 ribu per bulan, cuma lihat aja tuh, banyak banget pedagangnya kan," ucap Sofyan.

Baca juga: Kota Tua direvitalisasi untuk kurangi PKL dan parkir liar

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022