Afrika dan Timur Tengah tampaknya menjadi pilihan utama bagi pemasok produk minyak Rusia....
Moskow (ANTARA) - Rusia meningkatkan pasokan bensin dan nafta ke Afrika dan Timur Tengah saat kesulitan menjual bahan bakar di Eropa, sementara Asia sudah mengambil volume yang lebih besar dari minyak mentah Rusia, data Refinitiv Eikon menunjukkan dan sumber mengatakan.

Perkembangan tersebut kemungkinan akan meningkatkan persaingan untuk pelanggan Asia antara Rusia dan eksportir bahan bakar besar lainnya – Arab Saudi dan Amerika Serikat – yang merupakan tiga pemasok teratas ke Asia.

Uni Eropa perlahan-lahan mengurangi impor minyak mentah dan bahan bakar Rusia sejak Maret dan menyetujui embargo penuh yang akan berlaku pada akhir 2022.

Baca juga: Impor minyak China dari Rusia naik 55 persen selama Mei, lampaui Saudi

Pembeli Asia telah melangkah untuk meningkatkan pembelian minyak mentah Rusia dengan cepat, meskipun Asia bukanlah pasar alami untuk bahan bakar Rusia karena Asia memurnikan lebih banyak minyak daripada yang dibutuhkan dan merupakan pengekspor bahan bakar bersih.

Itu membuat menemukan pasar baru seperti Afrika dan Timur Tengah sangat penting bagi Rusia untuk melindungi pangsa pasar globalnya dan mencegah penurunan ekspor dan produksi minyak yang lebih dalam.

"Afrika dan Timur Tengah tampaknya menjadi pilihan utama bagi pemasok produk minyak Rusia, jadi kami memperkirakan lebih banyak pengiriman di sana pada paruh kedua tahun ini karena embargo Uni Eropa semakin dekat", seorang pedagang yang terlibat dalam perdagangan produk minyak Rusia mengatakan kepada Reuters.

Rusia mengekspor lebih dari 2,5 juta barel per hari (bph) minyak mentah dan sekitar 2 juta barel per hari bahan bakar ke Eropa sebelum sanksi terhadap sektor keuangan Rusia, yang membuat perdagangan jauh lebih sulit.

Perusahaan minyak Rusia baru-baru ini meningkatkan pasokan bensin dan nafta ke Afrika dan Timur Tengah dari Baltik, kata para pedagang. Sebelum sanksi, sebagian besar pasokan Rusia ke wilayah tersebut berasal dari pelabuhan Laut Hitam.

Setidaknya lima kargo yang membawa sekitar 230.000 ton bensin dan nafta dipasok pada Mei-Juni dari pelabuhan Baltik Ust-Luga ke Oman dan ke pusat minyak Uni Emirat Arab Fujairah, berdasarkan data Refinitiv.

Secara total, pasokan nafta dan bensin dari pelabuhan Rusia ke Oman dan Uni Emirat Arab mencapai hampir 550.000 ton tahun ini dibandingkan dengan nol di seluruh tahun 2021, data menunjukkan.

Baca juga: AS, sekutu perlu batasi pendapatan minyak Rusia

Nigeria dan Maroko telah menjadi tujuan utama di Afrika untuk bensin dan nafta Rusia dalam beberapa bulan terakhir, data Refinitiv Eikon menunjukkan dan kata para pedagang, sementara beberapa kargo juga dipasok ke Senegal, Sudan, Pantai Gading dan Togo.

Secara keseluruhan pasokan bulanan bensin dan nafta Rusia ke wilayah tersebut sekitar 200.000 ton selama beberapa bulan terakhir, termasuk volume yang dikirim dari penyimpanan di pelabuhan Latvia dan Estonia, menurut data Refinitiv Eikon.

Pengiriman minyak diesel Rusia ke negara-negara Afrika telah mencapai 1 juta ton sejak awal tahun, naik dari 0,8 juta ton pada Januari-Juni 2021, dengan Senegal dan Togo sebagai tujuan utama, menurut data Refinitiv dan perhitungan Reuters.

Pada Mei, kedatangan bahan bakar minyak Rusia di pusat minyak Uni Emirat Arab di Fujairah juga melonjak tajam.

Meskipun biaya pengiriman lebih tinggi, memasok produk minyak Rusia ke Afrika dan Timur Tengah membantu perusahaan perdagangan mempertahankan margin karena opsi untuk menjual kembali produk minyak di Eropa telah dibatasi karena sanksi, kata para pedagang.

"Sohar (di Oman) dan Fujairah (di UEA) dapat menawarkan kapasitas penyimpanan dan pencampuran untuk semua barel ini, sementara pelabuhan Eropa mulai menolak produk minyak Rusia", kata sumber pasar yang terlibat dalam perdagangan produk minyak Rusia.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022