Oslo (ANTARA) - Bank sentral Norwegia menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) pada Kamis, kenaikan tunggal terbesar sejak 2002 dan dua kali lipat dari yang diperkirakan oleh sebagian besar ekonom, serta berencana untuk menaikkan lagi pada Agustus karena negara itu berupaya mengendalikan inflasi.

Komite kebijakan moneter Norges Bank menaikkan suku bunga simpanan menjadi 1,25 persen dari 0,75 persen, melebihi perkiraannya sendiri yang dibuat pada Maret untuk kenaikan menjadi 1,0 persen.

"Berdasarkan penilaian komite saat ini tentang prospek dan keseimbangan risiko, suku bunga kebijakan kemungkinan besar akan dinaikkan lebih lanjut menjadi 1,5 persen pada Agustus," kata Gubernur Ida Wolden Bache dalam sebuah pernyataan.

"Kenaikan suku bunga yang lebih cepat sekarang akan mengurangi risiko inflasi tetap tinggi dan kebutuhan akan pengetatan kebijakan moneter yang lebih tajam," tambahnya.

Dari 20 ekonom yang disurvei oleh Reuters sebelum pengumuman Kamis, 14 memperkirakan Norges Bank akan menaikkan suku bunga acuan 25 bps,  sementara enam mengatakan kenaikan 50 bps menjadi 1,25 persen adalah hasil yang paling mungkin.

Mata uang Norwegia, krona menguat menjadi 10,48 terhadap euro pada pukul 08.23 GMT dari 10,51 tepat sebelum pengumuman suku bunga.

Baca juga: Bank sentral Swiss naikkan suku bunga, siap pengetatan lebih lanjut

Bank sentral memperkirakan suku bunga kebijakan bisa naik menjadi 3,0 persen pada pertengahan 2023, setelah sebelumnya menunjuk ke suku bunga 2,5 persen pada akhir tahun itu.

"(Ini) menggarisbawahi betapa tertekannya bank-bank sentral atas inflasi," cuit Kepala Analis  Nordea Markets, Torbjoern Isaksson, di Swedia.

Norges Bank memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk ekonomi Norwegia, yang tidak termasuk produksi minyak dan gas, menjadi 3,5 persen untuk 2022 dari 4,1 persen yang dibuat pada Maret.

Bank sentral menaikkan perkiraan inflasi intinya untuk 2022 menjadi 3,2 persen dari 2,5 persen, dan mengangkat prediksi untuk 2023 menjadi 3,3 persen dari 2,4 persen yang terlihat tiga bulan lalu.

Bank sentral menargetkan inflasi inti sebesar 2,0 persen dari waktu ke waktu.

Bank-bank sentral secara global sedang berjuang untuk menahan lonjakan harga-harga setelah pandemi COVID-19 dan perang Ukraina, yang mendorong ke kenaikan suku bunga Federal Reserve (Fed) AS sebesar 75 basis poin minggu lalu, kenaikan mengejutkan oleh bank sentral Swiss dan alat kebijakan baru di Bank Sentral Eropa.

Baca juga: BI proyeksi suku bunga Fed naik hingga 3,5 persen sampai akhir 2022

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022