Krisis energi juga diangkat, tapi intinya ketahanan energi sebenarnya yang sedang terganggu sekarang ini tadi banyak diangkat
Jakarta (ANTARA) - Ketua Sidang Kelompok Kerja Transisi Energi atau Energy Trasition Working Group (ETWG) Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan isu ketahanan energi menjadi pembahasan serius dalam sidang kedua kali ini yang digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

"Krisis energi juga diangkat, tapi intinya ketahanan energi sebenarnya yang sedang terganggu sekarang ini tadi banyak diangkat," kata Yudo dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Kamis.

Saat ini, pemerintah Indonesia menghadiri sidang kedua Energy Transitions Working Group (ETWG) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada 23-25 Juni 2022.

Hingga September 2022 nanti, berbagai acara sampingan juga akan menyemarakkan gelaran Presidensi G20 Indonesia.

Yudo menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia akan melihat perkembangan pembicaraan dalam sidang kedua ini untuk menjadi landasan komunike.

"Kalau sudah menjadi consent semua negara tentunya akan mengkristal mudah untuk mencapai kesepakatan. Ini baru setengah jalan, tapi suara-suara itu sudah mengkristal ke komunike," jelasnya.

Lebih lanjut Yudo menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia sejauh ini mendorong kerja sama yang bersifat lebih koheren dengan negara-negara yang punya rencana dan mitra menyangkut sumber daya.

Dalam sidang hari kedua besok, pemerintah Indonesia akan mencoba melihat dan mencari kesepakatan dalam merumuskan penyusunan konsep Bali Common Principles in Accelerating Clean Energy Transitions (Compact).

Selain Bali Compact, forum transisi energi G20 di Labuan Bajo juga akan mempresentasikan kemajuan tiga isu utama yang sudah menjadi kesepakatan di Yogyakarta pada akhir Maret 2022 lalu.


Baca juga: Pertemuan kedua ETWG akan menyoroti dinamika energi global
Baca juga: Teminal LNG Benoa perkuat ketahanan energi dan pariwisata di Bali
Baca juga: Indonesia dorong negara berkembang tingkatkan mitigasi pasokan energi

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022