Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyampaikan pesan perdamaian kepada negara-negara yang tengah berkonflik dalam peringatan Hari Olimpiade atau Olympic Day yang diperingati pada 23 Juni.

Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari dalam keterangan tertulisnya, Kamis, mengatakan bahwa olahraga merupakan sarana yang tepat untuk membawa pesan perdamaian di tengah kondisi konflik antarnegara yang masih terjadi hingga saat ini.

Konflik, kata dia, tidak hanya merugikan para atlet, tetapi juga berimbas kemungkinan larangan tampil negara-negara berkonflik pada multievent internasional. Namun olahraga hadir sebagai salah satu alat komunikasi universal guna mempersatukan berbagai latar belakang tanpa adanya diskriminasi.

"Melalui perayaan Olympic Day tahun ini, Komite Olimpiade Indonesia menyuarakan dengan sungguh-sungguh pesan perdamaian," ujar Oktohari.

"Meskipun berkompetisi menjadi juara, olahraga selalu dapat menunjukkan sisi persahabatan dan respek di lapangan," tambah dia.

Baca juga: KOI jabarkan agenda multievent hingga 2023

Pria yang akrab disapa Okto itu juga mengajak federasi cabang olahraga nasional yang masih berselisih paham untuk bisa menyelesaikan konflik yang terjadi, terlebih induk organisasi menjadi panutan dan pengayom bagi para atlet dan para stakeholder.

"Kepentingan olahraga bukan pribadi, tetapi kepentingan dan harkat derajat martabat bangsa. Dalam perjalanan friksi bisa saja terjadi, tetapi tujuan dan semangat kita satu, yakni membuat Indonesia Raya berkumandang di seluruh penjuru dunia dan bendera Merah Putih berkibar di puncak tertinggi. Kita harus tunjukkan olahraga Indonesia dapat bersatu demi terciptanya prestasi menuju kancah dunia yang lebih baik," ujar Okto.

Pada perayaan tahun ini, KOI berencana menggelorakan Hari Olimpiade lewat sejumlah program, seperti pameran foto perjuang atlet Indonesia di SEA Games 2021 Vietnam dan ditutup dengan acara puncak Olympic Day Run pada 11 September 2022.

Baca juga: KOI: Perubahan perlu dilakukan terhadap enam aspek utama
Baca juga: Ketua KOI: Bulu tangkis masih jadi tolok ukur tata kelola olahraga


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022