Makassar (ANTARA) - Sebanyak dua perusahaan asal Sulawesi Selatan kembali mendapatkan rekomendasi untuk melakukan ekspor serpih porang ke China, setelah harus terhenti karena adanya penutupan ekspor dari negara tujuan.

Kedua perusahaan tersebut, yakni PT Harvestama Biota Alam dan PT Insan Agro Sejahtera.

Kepala Balai Karantina Pertanian Makassar Lutfie Natsir di Makassar, Kamis, mengatakan pengajuan proses rekomendasi ekspor dan eksportir serpih porang tujuan China tahap pertama, dilakukan oleh Badan Karantina Perantina kepada GACC pada Maret 2022.

Pihak tersebut meregistrasi dan merekomendasikan dua perusahaan eksportir serpih porang asal Sulsel, yaitu PT Harvestama Biota Alam dan PT Insan Agro Sejahtera.

Tahapan registrasi ekspor ini berhasil dilakukan dengan diterbitkannya nomor registrasi GACC pada system China Import Food Enterprises Registration (CIFER).

"Selama ini kita melakukan ekspor porang tapi bukan ke China, ke Vietnam. Namun dengan dibukanya ekspor ini, kita harap ekspor porang dapat berkesinambungan serta harga porang bisa naik," ujar Lutfie.

Sejalan dengan Kepala Balai Karantina Pertanian Makassar, Koordinator Bidang Tumbuhan, Nuni Ujiani Natsir, juga menyambut baik dibukanya ekspor porang ini. Terlebih karena perusahaan yang disertifikasi pertama adalah perusahaan berasal dari Sulsel.

"Kami berharap, dengan dibukanya ekspor porang ke China yang sempat terhenti dapat menggenjot kembali geliat ekspor porang di Sulsel," katanya.

Baca juga: BRIN tingkatkan kualitas tanaman porang dengan teknologi nuklir

Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang menjadi sentra produksi porang di Indonesia. Beberapa daerah yang menjadi daerah pengembangan produksi porang di Sulsel, antara lain Gowa, Pangkep, Bone, Soppeng, Wajo, Pinrang, Sidrap, Luwu, Sinjai, Bulukumba, Barru, Maros, Takalar, Bantaeng, dan Sidrap.

"Kami selalu berupaya melakukan pendampingan terhadap para eksportir, bukan hanya porang tetapi juga komoditas lain sebagai bentuk dukungan kami terhadap percepatan Gratieks," ujar dia.

Selain China, terdapat beberapa negara yang merupakan tujuan ekspor porang dari Sulsel, seperti Vietnam, Hongkong, Thailand, Laos, Malaysia, dan Cile. Dengan besaran ekspor porang dari tahun 2019 hingga tahun 2021 berturut-turut adalah 727 ton, 1.045, 89 ton, dan 1.011,20 ton.

Ekspor porang ke China sempat dihentikan sejak Juni 2020 melalui Notice on Stopping Release of Imported Konjac Chips. Hal ini mengakibatkan dihentikannya pelepasan serpih porang Indonesia yang telah tiba di China maupun terhentinya ekspor serpih porang tujuan negara tersebut.

Aktivitas tersebut mengakibatkan penurunan yang cukup signifikan terhadap ekspor serpih porang dari Indonesia menuju China di tahun 2021, dengan besaran penurunan 75 persen dari tahun 2020 hingga 2021.

Baca juga: Dua kabupaten di Madura kembangkan tanaman porang
Baca juga: BRIN dan institut riset Thailand olah porang jadi bahan pangan
Baca juga: Jurus Kemenperin tingkatkan daya saing IKM olahan porang

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022