buat kami anak-anaknya, bahwa memang diwajibkan meniru ibu

Layar Lebar
 
JAKARTA, 24/11 - RIMA MELATI. Mantan model yang juga aktris senior Rima Melati mengenakan busana karya Ramli dalam peragaan busana tunggal Ramli yang bertajuk " Ramli, 36 Tahun Berkarya" di Shangri-La Hotel,Jakarta, Rabu (23/11).  FOTO ANTARA/Teresia May/Koz/Spt/11.


Untuk andil dan prestasinya di dunia perfilman, Rima tak perlu lagi diragukan. Ia memulai debut kariernya di industri perfilman melalui film "Djuara Sepatu Roda" pada 1958 dan terus mencetak karya- karya di layar lebar hingga 2016 dengan penampilannya di film "Senjakala di Manado" (2016).

Berkat bakatnya mendalami peran dalam dunia lakon, Rima bahkan pernah menyabet predikat "Pemeran Utama Wanita Terbaik" dalam filmnya "Intan Berduri" pada 1973 bersama lawan mainnya kala itu Benyamin Sueb yang memenangkan "Pemeran Utama Pria Terbaik" di ajang Festival Film Indonesia.

Dalam hal penghargaan internasional, sang aktris senior juga menorehkan karya yang membanggakan karena menyabet "Best Supporting Actress" di film "Ungu Violet" dalam ajang Festival Film Asia Pasifik ke- 50.

Meski sudah terkenal berkat penampilannya di layar-layar lebar, Rima Melati juga tetap aktif tampil di layar kaca.

Berbagai sinema elektronik (sinetron) pernah ia jajal mulai dari tahun 90-an hingga menuju akhir 2000-an, beberapa yang populer di antaranya seperti "Mentari di balik Awan", "Wulan", "Candy", hingga "Safira".

Total ada sekitar 100 judul film dan belasan sinetron yang melibatkan Rima Melati sebagai bintangnya, ia pun berhasil dikenal sebagai aktris Tanah Air di lintas generasi.

Baca juga: Infeksi punggung sebabkan Rima Melati harus dirawat intensif

Baca juga: Rima Melati sempat cuci darah saat dirawat intensif

Baca juga: Ucapan belasungkawa mengalir ikuti kepergian Rima Melati

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022