Jakarta (ANTARA) - Google memperingatkan ada spyware buatan Italia yang digunakan untuk menyadap ponsel di negara itu dan Kazakhstan.

"Vendor ini mengizinkan penyebaran perangkat peretasan berbahaya dan mempersenjatai pemerintah yang tidak mampu mengembangkan teknologi ini di dalam negeri," kata Google dalam sebuah laporan, dikutip dari Reuters, Jumat.

Perusahaan bernama RCS Lab mengembangkan perangkat untuk memata-matai pesan pribadi dan kontak pada perangkat yang diincar. Dalam situs mereka, RCS Lab menyatakan pengguna mereka adalah penegak hukum Eropa.

Pemerintah Italia dan Kazakhstan belum memberikan pernyataan atas isu ini. Juru bicara Apple mengatakan mereka sudah mencabut semua akun dan sertifikat yang berhubungan dengan peretasan ini.

Baca juga: Malware baru tembus hampir semua model iPhone

Google menyatakan sudah mengambil langkah untuk melindungi pengguna Android dan memperingatkan mereka soal spyware ini.

RCS Lab menyatakan produk dan layanan mereka sesuai dengan aturan Eropa dan membantu penegak hukum menyelidiki kejahatan.

"Personel RCS Lab tidak terpapar atau berpartisipasi dalam aktivitas apa pun yang diselenggarakan oleh pelanggan," kata RCS Lab dalam keterangan tertulis.

Mereka juga mengecam penyalahgunaan produk mereka.

Sejumlah perusahaan di dunia diketahui membuat perangkat lunak untuk memata-matai, spyware, dengan klien pemerintahan. Aktivis menyebut mereka membantu pemerintah mencabut hak asasi dan hak sipil warganya.

Meski pun spyware RCS Lab kelihatannya tidak mencurigakan seperti Pegasus buatan NSO dari Israel, peneliti keamanan siber dari Citizen Lab, Bill Marczak berpendapat tetap saja alat itu bisa membaca pesan dan melihat kata sandi.

"Ini menunjukkan bahwa meski pun ponsel sekarang ada di mana pun, perjalanannya masih panjang untuk mengamankannya dari serangan kuat seperti ini," kata Marczak.

Google mendapati RCS Lab pernah berkolaborasi dengan firma peretasan Italia, yang sekarang sudah tidak aktif, Hacking Team. Hacking Team juga membuat perangkat lunak pengawasan untuk pemerintah asing yang bisa digunakan pada ponsel dan komputer.

Dalam beberapa kasus, Google yakin spyware RCS Lab bekerja dengan penyedia jasa internet target, yang diketahui berhubungan dengan aktor yang didukung pemerintah.

Baca juga: Apple peringatkan aktivis Thailand soal serangan di iPhone

Baca juga: Apple gugat pembuat spyware NSO Group

Baca juga: NSO akan dukung aturan "spyware" internasional

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022