masih segudang yang harus diselesaikan Pak Anies dan Pak Riza
Jakarta (ANTARA) -
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth meminta Gubernur Anies Baswedan dapat membangun kepercayaan warga dengan menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) klasik di Ibu Kota, saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-495 Jakarta. 

"Dirgahayu DKI Jakarta ke-495. Semoga tingkat kebahagiaan warga Jakarta juga semakin baik. Jika bicara pekerjaan rumah, masih segudang yang harus diselesaikan Pak Anies dan Pak Riza, tetapi terpenting adalah membangun kepercayaan warga Jakarta," katanya dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat.
 
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini menjelaskan, sejumlah persoalan menahun itu antara lain kemiskinan, banjir, polusi udara, kemacetan hingga kerukunan.

"Itu semua harusnya dikerjakan dengan baik untuk membangun kepercayaan warga bahwa Jakarta ini adalah milik semua," katanya.
 
Untuk permasalahan kemiskinan, Kenneth menyebut saat ini kembali meningkat dan berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan saat ini persentase kemiskinan nyaris menyamai angka kemiskinan DKI Jakarta 20 tahun lalu.

Baca juga: 20 ribu tiket gratis disediakan untuk warga yang hadir saat HUT di JIS

"Pada 2021 menjadi 501.920 orang atau 4,72 persen dari total penduduk Jakarta," katanya.
 
"Angka itu nyaris sama dengan kemiskinan di Jakarta pada 20 tahun sebesar 4,96 persen. Artinya angka kemiskinan di Jakarta tak pernah menurun ditambah lagi dengan kejadian pandemi COVID-19, selama dua tahun terakhir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPD PDIP DKI Jakarta itu.

Kenneth sendiri mengakui bahwa pandemi menjadi salah satu faktor dominan yang sangat realistis dan logis dalam kasus bertambahnya warga miskin di Jakarta.

Pada sisi lain, katanya, sudah ada program Pemprov DKI dalam bantuan tunai baik untuk penguatan UMKM, hingga mengatasi pemutusan hubungan kerja (PHK), namun kurang efektif.

"Dengan adanya program bantuan penguatan ekonomi kepada warga Jakarta, tingkat kemiskinan dan kondisi ekonomi masyarakat akan tetap terbantu. Tapi kurang efektif, karena pada kenyataannya di lapangan bantuan itu tidak tepat sasaran," katanya.

Baca juga: DKI siapkan akses gratis HUT di JIS melalui aplikasi JakLingko

Kurang tertata
Kenneth juga menyebut pembangunan daerah di Jakarta kurang tertata dan tak bermanfaat bagi warga banyak, meski ia juga mengakui jika ada beberapa yang mengalami kemajuan, tetapi itu hanya seperti kampung yang luas, bukan selayaknya perkotaan modern.

Salah satu yang nyata terlihat berubah saat ini hanyalah di bidang transportasi, seperti Mass Rapid Transit (MRT), namun itu juga bukan semata-mata hasil kerja Anies, melainkan suatu proses panjang yang telah dilakukan sejak era para gubernur sebelumnya.

Demikian juga Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang ada andil dari gubernur terdahulu, sementara Anies mencanangkan untuk melanjutkan pembangunan stadion bertaraf Internasional tersebut pada 14 Maret 2019.

"Jadi, pembangunan di Jakarta hanya sebatas wujud harapan semata saja dan belum ada yang berubah secara signifikan," kata Ketua Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI (IKAL) PPRA LXII itu.
 
Kenneth menambahkan, untuk menata Jakarta tidaklah sulit, tinggal ikuti saja yang sudah direncanakan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Jakarta 2030.

Baca juga: Rich Brian dan Niki Zefanya batal tampil pada puncak HUT DKI di JIS

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022