Anak-anak dan remaja sangat rentan dan berisiko tinggi terhadap perpisahan keluarga, tekanan emosional dan psikologis, pelecehan
London (ANTARA) - Badan-badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bergegas mengirim berton-ton bantuan ke Afghanistan, di mana gempa bumi melanda daerah pegunungan terpencil di negara itu minggu ini dan menewaskan 1.036 orang, dengan jumlah korban diperkirakan akan bertambah.

UNHCR, badan pengungsi PBB, mengirim tempat penampungan dan perlengkapan rumah tangga termasuk 600 tenda dan 1.200 lampu surya untuk mendukung sekitar 4.200 orang yang selamat, kata juru bicara Shabia Mantoo dalam sebuah pengarahan di Jenewa, Jumat.

UNHCR telah mengerahkan staf yang akan mengatur tempat penampungan bagi orang-orang yang kehilangan tempat tinggal dan mendirikan pusat pasokan untuk mengangkut bantuan dari Ibu Kota Kabul.

Mantoo juga mengungkapkan adanya risiko serius penyakit yang ditularkan melalui air.

Beberapa ribu rumah hancur atau rusak akibat gempa, kata Perwakilan UNICEF untuk Afghanistan pada pengarahan yang sama.

Baca juga: PBB berduka atas gempa Afghanistan, serukan bantuan internasional

"Anak-anak dan remaja sangat rentan dan berisiko tinggi terhadap perpisahan keluarga, tekanan emosional dan psikologis, pelecehan dan eksploitasi, dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya," kata dia.

Pada Rabu (22/6) pagi, gempa bermagnitudo 6,1 melanda sekitar 160 kilometer tenggara Kabul, di pegunungan gersang dengan permukiman kecil di dekat perbatasan dengan Pakistan.

Komunikasi yang buruk dan kurangnya jalan yang layak menghambat upaya bantuan di negara yang sudah mengalami krisis kemanusiaan yang semakin memburuk sejak Taliban mengambil alih Afghanistan, Agustus tahun lalu.

Pihak berwenang setempat telah mengakhiri pencarian korban selamat.

Sumber: Reuters

Baca juga: Afghanistan cari bantuan untuk korban selamat dari gempa
Baca juga: MER-C akan kirim tim bedah, bantu korban gempa di Afghanistan

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022