Palembang (ANTARA) - Dosen Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan, mengarahkan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) mendukung pemerintah mengentaskan kasus kekerdilan atau gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi kronis (stunting).

Kegiatan KKN Tematik bertema ”Perkarangan Pangan Lestari (P2L)” untuk pencegahan stunting dilakukan 400 mahasiswa berbagai fakultas dan prodi di 32 desa tersebar empat kabupaten yakni Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Muara Enim, dan Kabupaten Pali, kata Dosen Pembimbing Lapangan KKN Unsri Fitra Gustiar, di Palembang, Sabtu.

Dia menjelaskan kegiatan yang dilakukan mahasiswa di lokasi KKN sejak 30 Mei hingga 30 Juni 2022 itu disesuaikan dengan fakultas dan program studi masing-masing.

Khusus di tiga desa yang masuk dalam bimbingannya yakni Desa Danau Baru, Desa Kasai, Desa Sungai Rotan wilayah Kabupaten Muara Enim, 35 mahasiswa Fakultas Pertanian dan beberapa fakultas/prodi lainnya melakukan penyuluhan pangan sehat dan bergizi, pembagian bibit tanaman, dan sosialisasi pendampingan pengembangan perkarangan pangan lestari (P2L).

Baca juga: Menko PMK ajak semua pihak cegah perkawinan anak

Baca juga: Pemprov Sumsel optimalkan Satgas TPK tekan kasus stunting


Kemudian mahasiswa Fakultas Kedokteran melakukan penyuluhan kesehatan di sekolah dasar SD serta pemeriksaan kesehatan ibu dan anak di posyandu desa.

Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat memotivasi masyarakat desa memanfaatkan perkarangan rumahnya menghasilkan pangan sehat dan bergizi, serta meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan keluarga serta tumbuh kembang anak terutama usia balita yang membutuhkan makanan sehat dan bergizi, katanya.

Menurut dia, salah satu strategi nasional percepatan penurunan stunting adalah meningkatkan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga dan masyarakat.

Untuk itu, Unsri berupaya mendukung percepatan penurunan stunting melalui kegiatan perkarangan pangan lestari (P2L) dalam kegiatan KKN dan pengabdian masyarakat, kata dosen pembimbing lapangan itu.

Sementara Kepala Desa Sungai Rotan Ahmad Zazili mengucapkan terima kasih kepada pimpinan dan dosen Unsri yang melakukan kegiatan P2L di desanya untuk meningkatkan ketersediaan dan akses pangan yang bergizi.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan KKN mahasiswa dari Unsri ini sangat membantu pihaknya dalam rangka pembinaan dan pendampingan masyarakat desa untuk pencegahan stunting.

"Kami mengharapkan Unsri selalu menjadikan Desa Sungai Rotan sebagai mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat, KKN serta kegiatan dosen dan mahasiswa lainnya," ujar Kades.

Sebelumnya Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengatakan pihaknya berupaya mengoptimalkan satuan tugas Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) untuk menekan angka kasus kekerdilan atau gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi kronis (stunting).

"Dengan mengoptimalkan Satgas TPK yang didukung tenaga bidan, kader PKK, dan kader KB itu, angka stunting yang berada pada posisi 24,8 persen diharapkan bisa ditekan menjadi 14 persen dalam kurun waktu satu atau dua tahun ke depan sesuai target nasional," kata Wagub Mawardi.*

Baca juga: Sumatera Selatan anggarkan Rp145 miliar turunkan kekerdilan

Baca juga: Pemprov Sumsel cegah stunting dengan galakkan gemar makan ikan

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022