Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah saat ini telah membentuk tim untuk mengkaji proyek Asahan yang selama ini diberitakan selalu merugi, kata Wakil Presiden, M. Jusuf Kalla. "Lagi dibentuk tim untuk mengkaji, kenapa selama 30 tahun rugi terus," kata Wapres di Jakarta, Jumat, ketika ditanya pers mengenai masalah proyek Asahan. Menurut Wapres, masalah proyek Asahan akan terus dibicarakan, karena selama ini pihak investor, Jepang, terus mempertanyakan kenapa proyek tersebut selama ini terus merugi. Tim tersebut, menurut Wapres, akan terus mengkaji berbagai hal dan memberikan laporannya kepada pemerintah sebelum diambil keputusan. Proyek Asahan merupakan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dalam bidang pengusahaan dan pengembangan usaha kelistrikan, serta peleburan alumunium dengan investor dari Jepang. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1975, PMA yang terlibat dalam proyek Asahan adalah sejumlah perusahaan swasta Jepang berbentuk konsorsium yang terdiri dari Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company, Al Company Ltd.. Selain itu, Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C. Itoh & Co. Ltd., Nissho-Iwai Co. Ltd., Nichimen Co. Ltd., Showa Denko KK., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Company, Ltd., dan Mitsui & Co. Ltd. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006