China tidak hanya memiliki pasar penerbangan yang menjanjikan, melainkan juga memiliki keunggulan teknologi canggih di banyak bidang
Beijing (ANTARA) - Industri pesawat terbang berbasis di Prancis Aribus akan membangun pusat penelitian dan pengembangan di China.

Puslitbang tersebut akan dibangun di Suzhou, Provinsi Jiangsu, yang difokuskan pada pengembangan infrastruktur energi hidrogen, demikian manajemen Airbus dikutip media penyiaran China, Minggu.

Melalui lembaga tersebut, Airbus juga akan memutakhirkan program digitalisasi dan kecerdasan artifisial.

Airbus menargetkan puslitbang di Suzhou tersebut bisa mulai beroperasi pada 2023.

Baca juga: Airbus kirim 142 pesawat komersial ke China pada 2021

Airbus bersama dengan Suzhou Industrial Park telah menandatangani kesepakatan pembangunan puslitbang pada Jumat (24/6).

Gebrakan tersebut sekaligus menegaskan komitmen jangka panjang Airbus dalam investasi di China, demikian Airbus.

"China tidak hanya memiliki pasar penerbangan yang menjanjikan, melainkan juga memiliki keunggulan teknologi canggih di banyak bidang," kata George Xu selaku Executive Vice President of Airbus China.

Pihaknya berharap bisa bersama-sama berkontribusi pada pembangunan industri penerbangan China dengan memanfaatkan lingkungan bisnis berkualitas tinggi, rantai industri yang sangat baik, dan melimpahnya talenta.

Airbus memiliki pusat rekayasa teknis komponen pesawat di Beijing yang berkaitan langsung dengan puslitbang data interkoneksi, 5G, dan komponen elektronik di Shenzhen, Provinsi Guangdong. 

Baca juga: Thales sediakan sistem manajemen penerbangan untuk Airbus
Baca juga: Jet tempur Hongaria cegat pesawat penumpang Airbus akibat ancaman bom

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022