Sumbawa (ANTARA) - Pebalap Indonesia Diva Ismayana mengaku belum puas dengan hasil lomba MX2 pada seri MXGP Indonesia setelah mengalami crash atau kecelakaan pada race 2 di Rocket Motor Circuit MXGP Samota-Sumbawa, Minggu.

Diva mengalami insiden di lap ketujuh dan harus ditandu keluar sirkuit. Alhasil dia pun menempati posisi ke-13. Padahal sebelumnya sempat bersaing memperebutkan posisi sembilan.

"Secara keseluruhan di seri MXGP Indonesia belum puas karena mengalami kecelakaan di race 2 ketika berada di urutan sembilan. Karena kesalahan sendiri, saya gagal finis di top 10," kata Diva kepada ANTARA di Rocket Motor Circuit MXGP Samota-Sumbawa.

Diva mengungkapkan kesalahan takeoff menjadi faktor insiden tersebut terjadi. "Matahari mengarah ke titik finis. Jadi ketika hendak takeoff tidak terlihat dan pada sisi lain tempat landas juga sudah hancur. Posisi saya tidak pas dan bukan jalur yang biasa karena saya memberi jalan kepada yang meng-overlap," kata Diva.

Meski demikian, Diva mengaku bangga karena race 1 dan 2 menghasilkan 18 poin. Dengan begitu dia menempati posisi 34 pada klasemen sementara MX2.

"Tidak semua rider Indonesia bisa mendapat poin di Kejuaraan Dunia Motocross. Ini keren dan saya bangga," ujar Diva.

Pebalap asal Bali itu juga mengaku mendapat pelajaran berharga dari seri MXGP Indonesia.

Baca juga: Pebalap MX2 Indonesia tercecer pada race 1 MXGP Indonesia

"Saya pribadi mengambil pengetahuan baru seperti cara takeover lawan, menghadapi rintangan terutama di tikungan. Di Indonesia jarang sekali latihan di tempat seperti ini. Sekalian lomba, saya juga belajar menghadapi tikungan dan handicap-handicap yang ada. Belajar cara titik pengereman dan teknis gas," kata Diva.

Dia pun berharap seri MXGP di Indonesia akan terus berlanjut. Tidak hanya di Sumbawa, namun provinsi lainnya juga bisa menyelenggarakan kegiatan serupa.

Terkait sirkuit, Diva berharap agar tetap terjaga dan dijadikan lokasi kejuaraan regional maupun nasional.

"Berharap bisa terus berlatih di sirkuit yang memiliki standar internasional. Jadi ketika menghadapi sirkuit sulit di negara lain jadi terbiasa. Karena pasti rintanganya tidak terlalu berbeda," pungkas Diva.

Baca juga: Tom Vialle terbaik di kelas MX2 seri MXGP Indonesia
Baca juga: Menparekraf: MXGP akan jadi agenda kegiatan nasional

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022