Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) mencatat 3.796 warga mendaftarkan diri untuk pelatihan usaha yang diselenggarakan Suku Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUMKM) pada 2022.

"Tercatat tanggal 22 Juni ini sudah 3.796 warga yang telah mendaftar untuk ikut pelatihan," kata Kepala Suku Dinas PPKUMKM Jakarta Barat, Iqbal Idham Ramid di Jakarta, Senin.

Baca juga: Pemkot Jakbar bantu peserta pelatihan usaha dapatkan modal

Program pelatihan kerja JakPreneur ini dibuka pemerintah guna melatih warga menjadi pelaku usaha yang andal.

Iqbal menjelaskan mayoritas dari warga mendaftarkan diri di setiap kantor kecamatan dan dilayani langsung oleh petugas Sudin PPKUMKM.

Setelah mendaftar, warga akan melewati tujuh tahapan kemudian bisa berwiraswasta. Tahap pertama, yakni pendaftaran atau P1. Setelah itu, peserta akan memasuki tahap kedua atau P2 berupa pendampingan.

"Kita akan bantu memfasilitasi minat usaha warga. Ada yang mau ke kuliner, kerajinan tangan, menjahit dan lain-lain," ujar dia.

Setelah tahap pendampingan, peserta akan masuk ke tahap ketiga atau P3 untuk mendapatkan pelatihan. Di sana peserta akan dilatih sesuai dengan program peminatan.

Pelatihan pun akan dilakukan secara teori maupun praktek. Setelah itu, peserta akan melewati tahapan keempat atau P4 memperoleh perizinan.

Dalam tahap ini, Pemkot Jakarta Barat akan membantu warga mendapatkan izin usaha hingga Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan sertifikasi halal.

Baca juga: Pemkot Jakbar latih warga promosikan hasil usaha via digital

Setelah itu, peserta akan masuk ke tahapan kelima atau P5 akses pemasaran. Di tahap ini, Pemkot Jakarta Barat membantu peserta mempromosikan usaha melalui kegiatan bazar.

Bazar pun bisa digelar dari tingkat kota hingga ke kelurahan. Bukan hanya bazar, Pemkot Jakarta Barat juga sudah menggandeng beberapa "marketplace" sehingga para peserta bisa menjajakan barang dagangannya secara daring.

Setelah tahap kelima atau P5, peserta akan masuk ke tahap keenam atau P6. Peserta akan mendapatkan pelatihan untuk mengatur keuangan usaha. Yang terakhir tahap ketujuh atau P7, yakni akses permodalan.

Dalam hal ini, Pemkot Jakarta Barat tidak memberikan modal usaha secara langsung melainkan membantu menyalurkan kepada beberapa bank terutama Bank DKI untuk pencairan modal usaha.

Kekinian, Pemkot juga sudah bekerja sama dengan beberapa bank lain. "Bank lain seperti bank BNI dan Bank BRI juga siap support," ungkap dia.

Sejauh ini, tercatat sudah banyak peserta yang sedang melalui beberapa proses tahapan tersebut.

"Sekarang di tanggal 22 Juni P1 sampai 3796 , P2 ada 1.823 peserta, P3 ada 3.300 peserta, P4 ada 2.000, P5 ada 200, P6 ada 49 orang dan P7 ada 30," kata Iqbal.

Iqbal berharap upaya pelatihan ini bisa membantu pemerintah mencetak ribuan pengusaha sehingga perekonomian di Jakarta Barat pun meningkat.

Baca juga: Pengunjung padati gerai UMK pada puncak HUT Jakarta di JIS

Pewarta: Walda Marison
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022