Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendukung pemanfaatan dana abadi perguruan tinggi demi kemajuan pendidikan tinggi di Tanah Air.

"Dengan adanya dana abadi perguruan tinggi ini, semakin banyak kolaborasi, inovasi, dan kreativitas di perguruan tinggi, terutama institusi berbadan hukum supaya mereka lebih maju secara percaya diri,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani di Jakarta, Senin.

Dia menambahkan perguruan tinggi harus menjadi pusat pendidikan yang mencerahkan bangsa. Dengan demikian, Indonesia punya orang-orang terbaik yang terus memperbaiki tata kelola, sumber daya, mekanisme, birokrasi, akuntabilitas, dan hasil dari berbagai program atau kebijakan.

Baca juga: Kemendikbudristek luncurkan dana abadi perguruan tinggi

Baca juga: Nasir ajukan dana abadi perguruan tinggi masuk peringkat 200 dunia


Dia menambahkan dana abadi perguruan tinggi tersebut merupakan amanah bagi perguruan tinggi untuk mengelola pendidikan tinggi di masa depan yang lebih baik lagi.

"Saya mengapresiasi seluruh kebijakan Merdeka Belajar dari episode pertama hingga saat ini di tengah evaluasi program yang terus dilakukan. Namun, kami dukung terus mendukung pengembangan kualitas pendidikan di Indonesia dengan kuat dan penuh komitmen," ucapnya.

Kemendikbudristek bekerja sama dengan Lembaga Pengola Dana Pendidikan (LPDP) menyediakan alokasi pendanaan dari dana abadi perguruan tinggi untuk menunjang kampus Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).

Kemendikbudristek dan LPDP akan melakukan pemadanan (matching) terhadap peningkatan dana abadi berupa dana pokok maupun investasi yang berhasil digalang.

Baca juga: Kemenristekdikti siapkan dana untuk perguruan tinggi kelas dunia

Alokasi pendanaan untuk peningkatan PTNBH menuju perguruan tinggi kelas dunia terbagi ke dalam tiga periode alokasi pendanaan program. Periode pertama, yaitu 2 Juni-31 Desember 2022 dengan total dana Rp445 miliar. Periode kedua, yaitu 1 Januari hingga 31 Desember 2023 dengan total dana Rp350 miliar. Periode ketiga, yaitu 1 Januari hingga 31 Desember 2024 dengan total dana Rp500 miliar.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022