Madiun (ANTARA) - Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Jawa Timur, memvaksinasi ternak sapi yang ada di wilayahnya guna mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) agar tidak semakin menyebar.

Kepala Bidang Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun Wahyu Niken Febrianti mengatakan total terdapat 131 ekor sapi yang menjadi sasaran dari 174 populasi ternak sapi di Kota Pendekar Madiun.

"Selisihnya itu sapi yang terindikasi sakit, baru sembuh dari sakit, atau berada di lingkungan sapi yang sakit. Itu tidak menjadi sasaran vaksinasi PMK," ujar Wahyu Niken Febrianti disela kegiatan vaksinasi di Madiun, Senin.

Petugas menggunakan vaksin sebanyak 2 mililiter untuk disuntikkan kepada hewan ternak. Sapi yang sudah mendapatkan vaksinasi lalu diberi tanda berupa neck tag. Selanjutnya, vaksinasi tahap II dilakukan pada empat pekan setelah vaksinasi dosis pertama diberikan.

Baca juga: Gubernur Jatim imbau penyembelihan hewan kurban di RPH

Baca juga: Cegah kuku mulut hewan ternak, Kota Madiun bentuk tim satgas


Menurut Niken, terdapat 39 ekor ternak sapi di Kota Madiun yang positif terkontaminasi PMK. Sesuai data, per tanggal 26 Juni 2022, dari 39 sapi sakit PMK itu, sebanyak 10 sapi di antaranya sudah sembuh.

"Sedangkan, sisanya masih dalam tahap pengobatan suportif dari tim DKPP. Alhamdulillah, belum aja kasus kematian sapi. Semoga tidak ada," kata dia.

Sementara itu, kegiatan vaksinasi dilakukan secara serentak dalam satu hari. DKPP membagi tim vaksinator menjadi tiga kelompok. Masing-masing bertugas melakukan penyuntikan di Kecamatan Kartoharjo, Manguharjo, dan Taman.*

Baca juga: Gubernur Khofifah kawal langsung vaksinasi PMK di Jatim

Baca juga: Kadin Jatim: Pemerintah perlu menetapkan wabah PKM sebagai KLB

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022