Para PMI tersebut bisa merasakan bagaimana pendidikan yang tinggi itu
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Universitas Terbuka (UT) telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman yang bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul dan memiliki kompetensi di berbagai bidang.

"Jika berbicara tentang ketenagakerjaan adalah bagaimana menyiapkan SDM yang memiliki kompetensi pada bidangnya serta sesuai dengan kebutuhan dunia kerja," kata Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Anwar mengatakan dunia pendidikan saat ini dipaksa untuk mengubah sistem pembelajaran konvensional ke arah lebih modern, dinamis dan inklusif tanpa menurunkan standar kualitas untuk hasil yang telah ditetapkan.

Universitas Terbuka, katanya, sebagai kampus pionir yang mempelopori sistem pembelajaran jarak jauh memiliki sejarah panjang lebih dari tiga dekade dalam mencetak SDM yang berkualitas dan berdaya saing di dunia kerja yang mencakup berbagai bidang.

Dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara Kemnaker dengan Universitas Terbuka di Tangerang Selatan, Selasa, Anwar menjelaskan tujuan dari kolaborasi itu adalah berkontribusi demi meningkatkan SDM Indonesia yang unggul dan memiliki kompetensi di berbagai bidang.

Baca juga: UT dorong lebih banyak pekerja migran raih pendidikan tinggi

Baca juga: Indonesia dan Arab Saudi percepat penyelesaian MoU penempatan PMI


Sebagai negara dengan jumlah pekerja migran yang sangat besar dan tersebar di seluruh dunia, pemerintah ingin agar para pekerja migran Indonesia (PMI) ketika berangkat ke negara penempatan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.

"Tentunya negara harus dapat memberikan alternatif pendidikan, agar para PMI tersebut bisa merasakan bagaimana pendidikan yang tinggi itu," ujarnya.

Kemnaker sendiri sudah menyampaikan kepada negara penempatan agar para PMI bisa diberikan kesempatan untuk bisa belajar, dan model yang dikembangkan oleh Universitas Terbuka adalah model yang bisa belajar kapan saja.

"Fleksibilitas waktu dalam belajar yang diberikan oleh Universitas Terbuka ini sudah sangat bagus," demikian Anwar Sanusi.

Baca juga: Indonesia dorong perlindungan adaptif pekerja di pertemuan EWG G20

Baca juga: Menaker dorong inovasi tingkatkan penerapan K3 oleh pekerja usia muda

 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022