Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani akan bertolak ke Malaysia  untuk melihat kondisi pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia terkait munculnya laporan mengenai belasan WNI meninggal di rumah tahanan setempat.

"Langk6a progresif kepala badan kami Pak Benny Rhamdani itu akan ke sana (Malaysia) dalam waktu dekat. Nanti tinggal tunggu saja, saya tidak tahu kapan," kata Direktur Penempatan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI Yana Anusasana Dharma Erlangga  ketika ditemui media usai acara Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan belum mengetahui secara pasti terkait kapan tepatnya Kepala BP2MI akan bertolak ke Malaysia, tapi memastikan sudah mendapatkan konfirmasi dari Benny Rhamdani tentang rencana itu.

"Yang jelas semalam saya sudah dapat berita dari beliau (Benny Rhamdani) dalam waktu dekat beliau akan ke sana untuk melihat kondisi PMI kita yang ada di imigrasi di sana, di rumah detensi," katanya.

Baca juga: KBRI Singapura kawal proses pemulangan jenazah CPMI ke Indonesia

Sebelumnya Kementerian Luar Negeri (Kemlu) juga tengah mempelajari laporan dari Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) mengenai belasan warga negara Indonesia yang meninggal dunia dalam tahanan di Malaysia.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha dalam keterangan tertulis pada Selasa menjelaskan bahwa pihaknya segera menghubungi KBMB untuk memperoleh data rinci WNI atau PMI yang dinyatakan meninggal di rumah tahanan imigrasi di Sabah, Malaysia.

Data itu akan ditelusuri dan dimintakan penjelasan dari otoritas di Malaysia.

"Perwakilan RI di Sabah yaitu KJRI Kota Kinabalu dan KRI Tawau akan bertemu Pengarah Jabatan Imigresen Negeri Sabah pada hari ini. Pertemuan dimaksudkan untuk meminta keterangan dan kejelasan atas temuan KBMB, sebagai upaya Pemerintah Indonesia dalam melindungi PMI atau pekerja migran Indonesia di wilayah Sabah," kata Judha.

Baca juga: BP2MI harapkan peningkatan peran pemda cegah penempatan ilegal PMI

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022