FISIP USK berencana mengirimkan 400 mahasiswa ke desa tertinggal dan desa transmigrasi selama enam bulan.
Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 400 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Syiah Kuala (USK) akan dilbatkan program kampus merdeka dalam penanganan desa tertinggal dan desa transmigrasi dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

“Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kerja sama implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” kata Dekan FISIP USK Dr. Mahdi Syahbandir di Banda Aceh, Selasa.

Ia menjelaskan rencana kegiatan tersebut telah dibahas dalam pertemuan antara pihak FISIP USK dan Kemendes PDTT dalam rangka kerja sama pada bidang pendidikan di kantor Kemendes PDTT, Jakarta.

“Pertemuan antara FISIP USK dan Kemendes PDTT dalam rangka membahas kerja sama pendidikan dalam proyek pembangunan desa, khususnya pembangunan desa tertinggal dan desa transmigrasi yang ada di Aceh,” katanya.

Ia mengatakan FISIP mengutamakan kerja sama pada dua sektor yaitu, kegiatan magang mahasiswa dan proyek pembangunan desa, di mana FISIP berencana mengirimkan 400 mahasiswa ke desa tertinggal dan desa transmigrasi selama enam bulan.

“Seluruh perguruan tinggi di Indonesia diwajibkan untuk mempersiapkan mahasiswanya agar dapat bersaing di dunia kerja usai menamatkan studinya, salah satu caranya yakni dengan cara mempraktekkan bekal ilmunya di lapangan,” katanya.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat (BPSDM) Kemendes PDTT Prof Luthfiyah Nurlaela mengatakan pihaknya sangat serius dalam penanganan masalah desa tertinggal dan desa transmigrasi.

Menurutnya, Kemendes PDTT sedang fokus untuk menyukseskan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa dan bertekad untuk menciptakan smart village, smart economy, smart governance, smart living, khususnya di tingkat desa.

Direncanakan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar akan berkunjung ke USK pada Agustus mendatang untuk menandatangani MoU antara kedua belah pihak.
Baca juga: Universitas Syiah Kuala miliki klinik kekayaan intelektual
Baca juga: Akademisi USK: Peternak mesti waspada potensi wabah pada hewan unggas
Baca juga: Guru Besar USK Banda Aceh kembangkan paprika mikoriza daerah tropis


Pewarta: M Ifdhal
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022