Yogyakarta (ANTARA) - Psikolog anak dan keluarga dari Universitas Indonesia (UI) Anna Surti Ariani mengatakan penggunaan teknologi secara tepat justru dapat menjadi sarana meningkatkan kemampuan anak bersosialisasi.

"Pemanfaatan teknologi secara tepat justru bisa meningkatkan kemampuan sosialisasi anak dan keterampilan lainnya," ujar Anna, dalam workshop secara virtual yang diikuti dari Yogyakarta, Selasa.

Anna mencontohkan dengan bantuan orang tua sesama anak bisa memanfaatkan gawai untuk saling berbagi.

"Mengirim camilan ke teman sebaya atau melakukan workshop kerajinan tangan secara virtual," kata Anna.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menurut dia, telah merekomendasikan penggunaan gawai dengan pembatasan berdasarkan usia anak.

Untuk anak usia dua hingga enam tahun, penggunaan gawai perlu dibatasi satu jam sehari dan harus didampingi orang tua.

"Ikuti juga aturan 20:20:20, yaitu 20 menit melihat layar gawai, lalu istirahatkan mata anak dengan menjauhkan gawai sekitar 20 kaki selama 20 detik," ujar dia.

Untuk mendorong keberanian anak bersosialisasi, menurut Anna, interaksi tatap muka juga penting dilakukan sejak usia dini, terutama untuk usia di bawah tujuh tahun.

"Di tengah pandemi, sangat penting untuk selalu mengingatkan anak mematuhi protokol kesehatan saat bermain, mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan hingga menjaga jarak," ujar dia.

Untuk mengasah kemampuan anak bersosialisasi, menurut dia, para orang tua perlu memperhatikan interaksi antaranggota keluarga serta mengatur kegiatan khusus yang bisa menstimulasi anak melakukan interaksi dengan orang lain, seperti mengajak anak bercerita mengenai kesehariannya.

"Upayakan juga menciptakan suasana tenteram antara anggota keluarga karena anak akan meniru apa yang ia lihat secara langsung," ujar Anna Surti Ariani.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022