Kami berharap kaum perempuan itu dapat berperan aktif untuk pencegahan paham radikalisme dan terorisme.
Pandeglang (ANTARA) -
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten KH Amas Tadjuddin mengatakan perempuan dinilai lebih efektif sebagai agen perdamaian untuk mencegah paham radikal dan terorisme yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
 
“Kami berharap dalam kegiatan soft approach yang melibatkan pemberdayaan perempuan dapat menangkal pemahaman terorisme dan radikalisme," kata KH Amas Tadjuddin, di Pandeglang, Rabu.
 
Pencegahan terorisme dan radikalisme melibatkan semua pihak, termasuk perempuan. Kaum perempuan yang memiliki sikap lemah lembut dapat menjadi agen perdamaian untuk menangkal terorisme dan radikalisme.
 
Dengan demikian, FKPT Provinsi Banten mengusung tema "Perempuan Top Viralkan Perdamaian" yang dinilai mampu mencegah terorisme dan radikalisme.
 
"Kami berharap kaum perempuan itu dapat berperan aktif untuk pencegahan paham radikalisme dan terorisme," katanya menegaskan.
 
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Provinsi Banten Zulkarnain menjelaskan bahwa peran perempuan atau ibu-ibu dapat memberikan pemahaman kepada anak-anaknya untuk menanamkan ideologi Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), UUD 45, dan Bhinneka Tunggal Ika.
 
Pemahaman itu bahwa masyarakat Indonesia memiliki keanekaragaman perbedaan keyakinan, suku, sosial, dan bahasa.
 
Di tengah keanekaragaman itu, maka dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk menangkal paham radikal di lingkup keluarga.
 
"Bagaimana upaya untuk menangkal paham radikal kepada anak, jangan sampai terpapar gerakan-gerakan radikal yang menjadi tantangan bagi kita semua," katanya lagi.
 
Kepala Bidang Perempuan dan Anak FKPT Provinsi Banten Siti Nurasiah mengatakan para perempuan harus bijak dalam penggunaan digitalisasi dan bisa menyaring setiap pemberitaan maupun informasi dalam konten media sosial.
 
Saat ini, kata dia, banyak pemberitaan dan informasi yang menyebarkan hoaks, mengadu domba, dan ujaran kebencian yang bisa memecah-belah persatuan dan kesatuan.
 
"Kami mengimbau perempuan agar menyaring dalam menerima informasi dan pemberitaan dalam konten media sosial itu," katanya pula.
 
Dalam kegiatan 'Perempuan Top Viralkan Perdamaian" dihadiri Kasubdit Pengamanan Lingkungan BNPT RI Setyo Pranowo, Pengamat Sosial dan Pengajar Vokasi UI Devie Rahmawati, dan Badan Intelijen Negara Provinsi Banten (BIN Banten) Zulkarnain.
Baca juga: PWNU Banten: Masyarakat jadi komponen utama cegah virus radikalisme
Baca juga: Jelang pilkada, BNPT ingatkan semua pihak terhadap hoaks dan provokasi

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022