Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pedagang hewan kurban di kawasan Jakarta Timur mengaku tidak khawatir berjualan karena merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) dinilai tidak terlalu mempengaruhi penjualan hewan kurban.

“Alhamdulillah, kalau saya berjualan selalu habis terjual, mungkin karena saya juga banyak pelanggannya,” kata seorang pedagang hewan kurban, Yusuf saat ditemui di lapaknya di daerah Kampung Makassar, Jakarta Timur, Rabu.

Bahkan, pria yang sehari-hari menjual daging sapi ini menyatakan selalu menambah stok persediaan hewan kurban terutama sapi.

Dibandingkan tahun lalu, memang ada sedikit permasalahan akibat wabah PMK ini, tapi Yusuf menyebut hewan yang dijual dijamin bebas dari wabah tersebut karena dari pengirimnya sudah disertai surat bebas PMK.

“(Sapi) Saya ambil dari Bali, dan di sana sangat ketat pengawasannya sehingga tidak perlu khawatir,” kata Yusuf.

Senada, pedagang lainnya Safei juga menambahkan wabah PMK tidak terlalu mempengaruhi penjualannya pada tahun ini, karena dia telah memeriksakan semua hewan jualannya ke Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jakarta.

“Alhamdulillah tidak terlalu berpengaruh, hewan-hewan yang saya jual juga ada surat keterangan bebas PMK,” kata Safei yang membuka lapak di yang membuka lapak di daerah Cilangkap, Jakarta Timur.

Terkait dengan harga sapi yang dijual tahun ini, sejumlah pedagang menyatakan bahwa harganya memang mengalami kenaikan jika dibanding tahun lalu.

Yusuf mencontohkan, harga termurah untuk sapi tahun ini mulai dari Rp24 juta hingga Rp26 juta untuk bobot sekitar 300 - 400 kilogram, untuk tahun lalu harga sapi berkisar Rp20 juta sampai Rp22 juta dengan bobot yang sama.

“Kenaikan harga terjadi karena stok sapi memang berkurang, makanya harga jadi sedikit naik dibanding tahun lalu,” kata Yusuf.
 
Selain hewan sapi, kambing juga mengalami sedikit kenaikan harga, jika tahun lalu seekor kambing dihargai Rp3,2 juta sampai Rp3,3 juta dengan bobot sekitar 25 – 30 kilogram, tahun ini ada kenaikan menjadi Rp3,5 juta sampai Rp3,7 juta dengan bobot yang sama.

"Naik karena stoknya dari sana (peternak) memang tidak banyak," kata Jaja yang merupakan pedagang hewan kurban musiman di Pinang Ranti, Jakarta Timur.

Jaja memperoleh stok kambing dari daerah Cianjur, Jawa Barat dengan membawa sekitar 30 ekor kambing. 

Sama seperti pedagang lainnya, Jaja juga awalnya khawatir penjualan terdampak akibat wabah PMK, namun dirinya meyakini bahwa di Idul Adha juga masih banyak masyarakat yang butuh untuk berkurban.

Kementerian Pertanian telah melakukan distribusi vaksin darurat PMK sebanyak 651.700 dosis sejak Jumat (24/6) dan telah diterima berbagai daerah kantong ternak nasional. Vaksin darurat dipersiapkan sebanyak 3 juta dosis, dan selanjutnya pemerintah akan terus menambah jumlah vaksin PMK hingga 29 juta dosis.

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022