Ketika kita mengetahui memiliki tekanan darah tinggi, masyarakat agar segera ke puskesmas untuk mendapatkan fasilitas (pengobatan, red.)
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengatakan pentingnya upaya promotif dan preventif untuk mencegah munculnya penyakit tidak menular di masyarakat.

"Ini harus kita lawan dengan gerak aksi nyata dengan cara promotif dan preventif," kata dia dalam acara webinar Hari Keluarga Nasional bertajuk "Telat Segalanya" yang diikuti di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan selama ini pemerintah telah menggelontorkan triliunan rupiah dana APBN untuk mengobati penyakit tidak menular.

Padahal, pihaknya optimistis penyakit tidak menular, seperti stroke, jantung koroner, kanker, obesitas, hipertensi, dan diabetes melitus, dapat dicegah bila terdeteksi sejak dini.

Rahmad mengatakan pada 2023, pemerintah menganggarkan alokasi dana untuk memberdayakan fasilitas-fasilitas kesehatan hingga tingkat puskesmas dan posyandu untuk skrining dan deteksi dini penyakit-penyakit tidak menular.

"Dengan skrining dan deteksi dini yang lebih baik lagi seperti tes gula darah, tes tekanan darah," katanya.

Baca juga: Anggota DPR: Waspadai lonjakan kasus COVID-19 varian baru

Dengan memanfaatkan fasilitas skrining, masyarakat bisa mengetahui penyakit tidak menular sejak dini sehingga upaya pencegahan dapat dilakukan lebih optimal.

"Ketika kita mengetahui memiliki tekanan darah tinggi, masyarakat agar segera ke puskesmas untuk mendapatkan fasilitas (pengobatan, red.)," katanya.

Penanganan yang terlambat untuk penyakit tidak menular bisa fatal akibatnya.

Rahmad bercerita telah kehilangan kakaknya akibat penyakit tidak menular yang terlambat ditangani.

Selain itu, pihaknya meminta masyarakat untuk mulai menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang telah dikampanyekan oleh Kementerian Kesehatan.

Germas, kata dia, tidak hanya dapat mencegah penyakit tidak menular, akan tetapi perilaku dalam gerakan itu juga dapat mencegah penyakit menular.

"Itu langkah-langkah pemerintah mencari solusi agar uang rakyat digunakan untuk membangun, jangan triliunan rupiah digunakan untuk mengobati penyakit yang semestinya bisa dicegah sedini mungkin," katanya.

Baca juga: Masyarakat diminta tidak euforia sambut kebijakan lepas masker
Baca juga: DPR sayangkan tudingan AS soal pelanggaran HAM PeduliLindungj
Baca juga: Anggota DPR: Vaksinasi anak tambah kekuatan perang lawan COVID-19

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022