Jakarta (ANTARA) - Platform pengembang startup kolektif Impactto siap membimbing lima perusahaan rintisan untuk tumbuh dan berkembang melalui program inkubasi bertajuk ImpacttoBuild.

Program ImpacttoBuild Batch pertama telah melakukan seleksi dan memilih 20 startup yang sedang dalam proses diagnosis data traction dan pain points untuk mendalami tantangan yang mereka hadapi dan menemukan solusinya.

Selanjutnya akan dipilih lima startup untuk dibimbing lebih intensif dan terarah melalui proses 1-on-1 Coaching Sessions dengan Coach Impactto dan Impactto Partner and Team.

Mereka akan mendapatkan pelatihaan dari kalangan startup-startup yang sudah terbukti menemukan masalah dan solusi yang tepat untuk pasar masing-masing, seperti Sociolla, Halodoc, Xendit, HappyFresh, Tiket.com, dan SIRCLO.

"Impactto percaya masih ada banyak miskonsepsi di dunia startup, misalnya founders yang belum memiliki practical knowledge dalam membangun startup, belum memiliki product roadmap konkrit, hanya berfokus pada penggalangan dana tanpa proyeksi yang jelas, dan banyak lagi," kata Ariance Valentina, Associate Impactto & Program Manager ImpacttoBuild, dalam pernyataan pers, Kamis.

Baca juga: Ekosistem telehealth terintegrasi mempermudah akses kesehatan

Baca juga: Kolaborasi Maucash dan Alodokter beri kemudahan cek kesehatan


Faktor utama yang menentukan sukses atau tidaknya sebuah startup adalah product-market fit (PMF) atau produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Sebuah startup dapat dikatakan memiliki PMF ketika produk mereka bisa menjadi solusi yang tepat terhadap target pasar yang dipilih.

Menurut data Startup Genome tahun 2019, 9 dari 10 startup di dunia gagal menghasilkan keuntungan dan akhirnya bangkrut. Mayoritas “umur” perusahaan rintisan (70%) mentok pada usia sepuluh tahun. Sebanyak 50 persen gagal di tahun kelima, 30 persen gagal di tahun kedua, dan 10 persen bubar pada tahun pertama.

Hal inilah yang melatarbelakangi pendirian ImpacttoBuild yang memiliki misi utama membantu startup-startup tahap awal (early-stage) dalam proses mencapai PMF.

Berbeda dari program inkubasi pada umumnya yang memberikan kurikulum seragam untuk semua peserta, ImpacttoBuild fokus menggali dan mendiagnosa pain points masing-masing startup untuk merancang kurikulum yang terpersonalisasi serta sesuai kebutuhan startup terpilih.

Setelah menuntaskan pelatihan di ImpacttoBuild, kelima startup akan membagikan profil, pengalaman, serta pertumbuhan yang dialami selama program di acara puncak ImpactDay, yang akan tayang secara live di akun youtube Impactto.

Untuk menyukseskan program ini, Impactto sendiri bekerjasama dengan beragam Innovation Partner antara lain Kementerian Komunikasi dan Informatika, Midtrans, WGSHub, dan Panasonic.

Masing-masing Innovation Partner memiliki perannya sendiri dalam menyediakan dukungan bagi peserta. “Misalnya, partner kami WGSHub berupaya membantu startup tahap awal dengan cara menyalurkan talenta ahli teknologi yang nantinya dapat membantu proses pembangunan produk/teknologi," tambah Ariance.

Di batch pertama tahun 2022, ada 20 startups yang telah terpilih untuk dapat mengikuti Exclusive Group Coaching yaitu Krealogi, Mindtera, Depatu, Citcall, Shafiq, Paidbaq, Arsitag, Minapoli, Chatat.id, NOBI, Automa, AFIN by Amiga, Framework Hospitality Management (Alterstay), Alteacare, Kukerja, DotX, Sustaination, Paw.id, Sekitar, dan Midas.

Nantinya, semua startup yang mengikuti ImpacttoBuild juga akan tergabung di ImpacctoCollective, platform dan wadah berkumpul bagi praktisi startup se-Indonesia untuk saling berbagi ilmu dan best practices.

Baca juga: SehatQ luncurkan layanan VIPQ

Baca juga: Telemedisin dinilai jadi kunci layanan kesehatan di masa pandemi

Baca juga: Keunggulan menggunakan telemedisin dibanding berobat konvensional

Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022