Jakarta (ANTARA) - Sirkuit Silverstone menandai titik terendah Max Verstappen dalam perebutan gelar Formula 1 tahun lalu, akan tetapi sang pebalap Red Bull saat ini memiliki bekal kesuksesan yang jauh lebih tinggi jelang Grand Prix Inggris akhir pekan ini.

Sang pemuncak klasemen sementara mengantongi keunggulan 46 poin dari rekan satu timnya, Sergio Perez setelah enam kemenangan dari sembilan balapan, di saat Red Bull mengincar kemenangan ketujuhnya secara beruntun, suatu capaian yang terakhir kali mereka lakukan pada 2013.

Tahun lalu, Verstappen unggul 33 poin dari juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton setelah memenangi sprint race pada Sabtu dari pole position di Silverstone.

Kedua pebalap kemudian terlibat senggolan di lap pembuka balapan Minggu, sebelum Hamilton meraih kemenangan kedelapan kali di rumahnya sedangkan Verstappen harus dikirim ke rumah sakit dan mendapati keunggulannya terpangkas menjadi delapan poin.

"Saya menanti kembali ke Silverstone. Ada banyak penggemar yang luar biasa dan senang rasanya mengetahui kami tinggal menyeberang dari pabrikan tim kami di Milton Keynes," kata Verstappen.

Baca juga: Bos Red Bull sebut Hamilton membahayakan nyawa Verstappen
Baca juga: Sukses Max Verstappen di GP Kanada diharapkan berlanjut ke Silverstone


Bos Red Bull Christian Horner menuduh Hamilton membahayakan nyawa Verstappen sedangkan sang pebalap Belanda memandang selebrasi sang rival dari Inggris tidak sportif dan tidak terhormat.

"Kami memulai dengan memenangi sprint race pada Sabtu dan mengantongi keunggulan besar di puncak klasemen kejuaraan dunia sebelum mendapati seorang pebalap di rumah sakit pada Minggu dan 26 poin hilang seketika," kata Horner dikutip Reuters, Kamis.

"Ini akan menjadi balapan yang hebat di depan jumlah penonton yang mungkin terbanyak di Silverstone, dan semoga kami dapat kompetitif di sana dan mencoba mencari penebusan untuk tahun lalu."

Baku, Silverstone dan Monza adalah sirkuit di mana Verstappen mengalami kecelakaan meski memiliki peluang untuk menang tahun lalu, dan sang pebalap telah melakukan penebusan di Azerbaijan, di mana Red Bull finis 1-2 bulan ini menyusul gagal finisnya Ferrari.

Charles Leclerc, dibekali power unit baru yang dipasang sejak balapan sebelumnya di Kanada, dan Carlos Sainz masih akan menjadi penantang utama Red Bull di Silverstone.

"Saya tak sabar lagi ke Silverston," kata Leclerc, yang tertinggal 49 poin dari Verstappen, setelah menjalani balapan dari P19 dan finis P5 di Montreal.

"Ini adalah salah sirkuit favorit saya di kalender dan semoga kami dapat mencetak poin besar di sana," kata dia.

Baca juga: Statistik Grand Prix Inggris di Silverstone
Baca juga: Verstappen kecewa dengan intervensi FIA terkait "porpoising"


Sementara itu, Hamilton belum menang lagi dalam 10 balapan terakhir, dan satu kekalahan lagi dapat menjadi puasa terpanjang dalam kariernya di Formula 1 yang ia mulai bersama McLaren pada 2007 dan setiap tahun berikutnya ia meraih setidaknya satu kemenangan.

Mercedes akan membawa komponen baru di trek yang seharusnya cocok dengan mobil mereka, yang tahun ini masih rentan memantul-mantul di lintasan.

Mereka juga akan mendapat dukungan publik tuan rumah saat kompatriot senegara Hamilton, George Russell menjalani debutnya di kampung halaman berseragam Mercedes meskipun masih memiliki defisit kecepatan.

"Kami harus jujur dengan diri kami dan mengatakan saat ini kami sedikit tertinggal dari pesaing terdepan yaitu Ferrari dan Red Bull," kata direktur teknis Mercedes Mike Elliot.

"Di balapan normal saya rasa akan berat. Silverstone akan menjadi sirkuit yang sedikit cocok dengan kami, seperti halnya Barcelona, tapi mungkin akan sedikit lebih sulit."

Baca juga: Red Bull depak Juri Vips menyusul komentar rasis
Baca juga: Pola pikir kuno itu harus berubah, kata Hamilton sikapi komentar rasis

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022