Jakarta (ANTARA) - Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) merasakan kehilangan mendalam atas meninggalnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo.
 
“Saya merasakan dukacita yang mendalam karena beliau itu adalah senior dan kami menyebutnya sekjen senior, saya mendampingi beliau satu periode di DPP sebagai wakil beliau, sebagai wakil sekjen,” kata politikus PDI Perjuangan Eriko Sotarduga di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Tjahjo Kumolo dan ketenangannya yang abadi dalam kenangan
 
Eriko mengenang Tjahjo Kumolo sebagai sosok yang sangat sederhana dan selalu mengingatkan tentang pentingnya menjaga rasa sabar serta semangat.
 
Ia mengaku banyak belajar dari Tjahjo mengenai kehidupan. Menurut dia, dengan senyumnya yang khas itu Tjahjo mengajarkan untuk selalu sabar, untuk selalu berjuang.
 
“Saya dan keluarga merasakan dukacita yang mendalam, begitu juga partai PDI Perjuangan merasakan dukacita mendalam kehilangan kader yang terbaik, beliau kami sebut sekjen senior yang selalu di hati kami.”
 
Eriko mengatakan, Tjahjo meski dengan kesibukannya mengemban amanah sebagai Menpan-RB tidak pernah melupakan teman.
 
“Kadang-kadang dalam situasi yang kita tidak menduga beliau telepon, apa kabar Dik? apa kabar Mas? Bagaimana, tetap semangat ya? Nah itu hal-hal yang tidak pernah bisa kita lupakan dari beliau,” ujarnya.
 
Tjahjo Kumolo meninggal dunia pada pukul 11.10 WIB di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat. Sebelumnya, Tjahjo telah menjalani perawatan intensif sejak Juni 2022.
 
Presiden Jokowi juga sempat menjenguk Tjahjo Kumolo seusai hadir di Rakernas PDI Perjuangan pada 21 Juni 2022.

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2022