Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengajak warganya mengikuti gerakan menanam bibit mangrove yang sedang digencarkan oleh pemerintah provinsi di daerah pesisir utara Jawa Barat.

"Dampak dari pemanasan global sudah hadir di halaman Jabar, menghilangkan tanah menjadi laut, karena itu gerakan menanam mangrove di utara Jabar harus masif," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah provinsi di Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Pada acara penanaman bibit mangrove untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Pantai Pondok Bali, Kabupaten Subang, Kamis (30/6), Gubernur mengemukakan bahwa ratusan hektare daratan di pesisir utara Jawa Barat sudah tenggelam.

Menurut dia, air laut sudah menggenangi 192 hektare daratan di sekitar Pantai Pondok Bali dan sekitar 400 hektare daratan di pesisir Bekasi.

"Di sini 192 hektare lahan yang dulunya daratan sudah jadi laut, di Kabupaten Bekasi juga 400 hektare (daratan tenggelam) dengan berbagai sebab, seperti proyek maupun pemanasan global," katanya.

Oleh karena itu, ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjalankan gerakan penanaman bibit mangrove guna melindungi daratan di sepanjang daerah pesisir dari abrasi.

"Kalau panjang pantai itu sekitar 300-400 km, kita akan petakan mana yang urgen untuk ditanami mangrove secepat-cepatnya," kata dia.

Ia menjelaskan, berbeda dengan daerah pesisir selatan Jawa Barat yang kontur daratannya cenderung curam, pesisir utara Jawa Barat daratannya lebih rendah sehingga air laut lebih mudah masuk ke daratan.

 "(Pesisir) Selatan tipenya lebih curam, sehingga tidak menyebabkan hilangnya tanah. Maka penanaman jutaan mangrove fokus di utara," katanya.

Gubernur mengatakan, gerakan penanaman bibit mangrove secara masif di seluruh pesisir utara Jawa Barat diharapkan bisa menekan potensi penyusutan daratan akibat abrasi.

"Dalam beberapa tahun ke depan mudah-mudahan mengurangi hilangnya lahan," katanya.

Baca juga:
90 persen hutan mangrove di Pantura Jawa Barat rusak
39 ribu bibit mangrove ditanam di Marannu, Kabupaten Maros

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022