Surabaya (ANTARA) - DPC PDI Perjuangan Surabaya menilai Menteri PAN-RB, Tjahjo Kumolo, yang meninggal dunia pada Jumat (1/7) mengajarkan kesabaran revolusioner.

"Kami, keluarga besar PDI Perjuangan Surabaya menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Menteri PAN-RB, Bapak Tjahjo Kumolo, ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa," ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Adi Sutarwijono, di Surabaya, Jumat.

Diketahui tokoh PDI Perjuangan itu tutup usia setelah dirawat secara intensif akibat sakit komplikasi yang diderita di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta, sejak Juni 2022.

Menurut Sutarwijono, kader PDI Perjuangan yang pernah menjabat sebagai sekretaris jenderal DPP PDI Perjuangan periode 2010-2015 itu dikenal dekat dengan para kader PDI Perjuangan.

Baca juga: Riza Patria melayat ke rumah duka Tjahjo Kumolo

"Kami biasa memanggil beliau Mas Tjahjo. Semoga beliau mendapat tempat termulia di sisi Tuhan Yang Maha Esa," kata dia, yang juga ketua DPRD Surabaya ini.

Ia menjelaskan, almarhum mendampingi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Itu masa ketika partai berlambang banteng moncong putih menempuh jalan oposisi, di luar jalur pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Ketika itu, Mas Tjahjo aktif turun ke daerah-daerah, menata organisasi PDI Perjuangan, dan memberi suntikan semangat kepada kader-kader di bawah. Di Surabaya, Juni 2011, Mas Tjahjo hadir di tengah-tengah puluhan ribu peserta jalan sehat peringatan Bulan Bung Karno di Jalan Raya Darmo dan Taman Bungkul," kata dia.

Baca juga: Menaker Ida: Tjahjo Kumolo memiliki jasa besar kepada bangsa Indonesia

Berkat kerja keras dan gotong royong seluruh kader PDI Perjuangan dan dukungan masyarakat luas, lanjut dia, akhirnya PDI Perjuangan bisa memenangkan Jokowi dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2012. Prestasi ini terus berlanjut memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2014, sekaligus membawa PDI Perjuangan menjadi pemenang Pemilu Legislatif 2014.

"Mas Tjahjo termasuk yang mengajarkan kepada kami tentang kesabaran revolusioner. Sembari terus bergerak di tengah rakyat. Di masa ketika PDI Perjuangan menempuh jalan terhormat, menjadi oposisi di luar pemerintahan. Akhirnya, melalui Pemilu, PDI Perjuangan kembali memimpin pemerintahan di negeri ini," kata dia.

Baca juga: Wapres Ma'ruf: Kita kehilangan orang baik

Ia mengatakan, Tjahjo adalah sosok kader teladan yang kaya pengalaman. Sebelum menjadi Menteri PAN-RB, Tjahjo adalah menteri dalam negeri pada 2014-2019. Tjahjo juga pernah menjadi anggota DPR.

"Mas Tjahjo seorang kader yang bukan hanya punya kompetensi dalam setiap tugas dan amanah yang diembannya, tetapi juga sangat menjiwai bagaimana nilai-nilai Pancasila dibumikan dalam praktik kebijakan publik, seperti bagaimana ketika menjadi Mendagri beliau selalu membela pemenuhan hak administrasi kependudukan bagi kelompok-kelompok yang rentan diskriminasi," kata dia.

Baca juga: Jenazah Tjahjo Kumolo selesai dishalatkan dan dibawa ke TMP Kalibata

Iamendoakan seluruh kesalahan Tjahjo diampuni Tuhan Yang Maha Kuasa, serta amal ibadahnya diterima. "Semoga keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi ketegaran dalam melewati situasi yang tidak mudah ini," kata dia.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022