Makassar (ANTARA) - Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin menghadirkan ahli biologi dan peneliti dari The University of Queensland, Australia, yakni Dr April Reside dalam kuliah umum yang digelar secara virtual.

Dr April dalam penelitiannya memfokuskan pada ekologi dan hewan, dampak dan adaptasi perubahan iklim, perlindungan, pengelolaan lingkungan, perencanaan konservasi, dan spesies yang terancam.

Dr April dalam keterangannya di Makassar, Jumat, menjelaskan beberapa poin penting terkait konservasi atau upaya perlindungan terhadap spesies dengan menerapkan strategi adaptasi perubahan iklim, yakni salah satunya perlindungan pada jenis burung Kakatua Gang-Gang (Callocephalon fimbriatum) dan Kakatua hitam berkilap (Calyptorhynchus lathami).

“Kedua jenis burung Kakatua ini terdaftar sebagai spesies yang terancam di bawah undang-undang Queensland dan New South Wales,” kata Dr April.

Baca juga: Unhas dan Bappenas bahas pengelolaan sektor kehutanan di Sulsel

Baca juga: Fakultas Kehutanan Unhas kembangkan ekonomi hijau di pedesaan


Dr April sendiri dalam penelitiannya berupaya mengembangkan metode untuk pemodelan distribusi spesies dinamis yang dapat menggabungkan data besar dan ratusan spesies pada resolusi yang baik.

Model distribusi spesies dinamis memperhitungkan respons spesies terhadap fluktuasi cuaca dan kondisi iklim jangka pendek daripada rata-rata iklim jangka panjang.
​​​​
Lebih jauh dijelaskan, University of Queensland, didukung oleh Australian Capital Territory (ACT) Government telah mengembangkan rencana manajemen yang menyediakan rekomendasi manajemen rinci untuk konservasi burung kakatua.

Terhadap skenario perubahan iklim dalam menentukan masa depan habitat atau spesies untuk memiliki periode yang lebih lama. Hal tersebut sebagai upaya tindakan prioritas yang diperlukan untuk memperbaiki ancaman tersebut.

ACT bergabung dengan banyak kota, negara bagian, dan teritori lain di seluruh dunia dalam mendeklarasikan keadaan darurat iklim, mengakui perlunya tindakan segera di semua pihak, tingkat pemerintahan, demi mengamankan masa depan dan untuk semua spesies dan generasi mendatang.*

Baca juga: Tim Mahasiswa FK Unhas juara Respiquizz 2022

Baca juga: FKep Unhas bahas praktik uji klinis bersama pakar Jerman

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022