Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan mengatakan Jamkrindo harus cepat bertransformasi agar lebih mudah beradaptasi seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, informatika, dan pandemi COVID-19.

"Jamkrindo harus cepat bertransformasi agar lebih mudah beradaptasi dengan segala peluang dan tantangan di masa depan," kata Putrama dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (1/7).

PT Jamkrindo, perusahaan penjaminan kredit terbesar di Indonesia, telah melakukan serangkaian transformasi pada struktur organisasi, manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), sistem teknologi, bisnis dan operasional, tata kelola perusahaan yang baik, serta manajemen risiko guna memperkuat kinerja perseroan secara berkelanjutan.

Enam transformasi itu menjadi tema ulang tahun ke-52 Jamkrindo yang jatuh pada 1 Juli 2022, yaitu “Transform to Be More Perform”.

Putrama menjelaskan transformasi pada enam sektor strategis itu diyakini akan mendorong penguatan fundamental perusahaan sehingga terciptanya pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

"Pada usia ke-52 tahun ini, semoga Jamkrindo dapat berkontribusi lebih besar lagi dan berkelanjutan bagi mitra, masyarakat luas, stakeholders dan regulator,” katanya.

Ia menjelaskan, dalam transformasi struktur organisasi, Jamkrindo mempertegas posisinya sebagai Perseroan Terbatas yang diperoleh sejak 2020 setelah beralih status dari Perusahaan Umum dan status menjadi anak usaha Indonesia Financial Group (IFG).

Perubahan status tersebut semakin mempermudah ruang gerak Jamkrindo dalam mengembangkan strategi dan target bisnisnya.

Untuk transformasi manajemen SDM, Jamkrindo tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan, namun juga aspek manajemen kepemimpinan yang selaras dengan nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) serta perkembangan bisnis.

Pada sistem teknologi informasi, Jamkrindo menjalankan transformasi dalam pengembangan digitalisasi produk dan sistem secara online sehingga kerja sama dengan mitra semakin efektif serta efisien sekaligus memperluas pangsa pasar melalui peningkatan integritas/kualitas data dan kecepatan akses data.

Adapun transformasi pada bisnis dan operasional, perusahaan menerapkan pengelolaan bisnis yang akuntabel dan prudent demi mendukung kinerja berkelanjutan dan mewujudkan pertumbuhan pendapatan, efisiensi biaya, serta layanan prima.

Selain itu, guna meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik, Jamkrindo menjalankan Governance, Risk dan Compliance (GRC).

Inisiasi ini untuk mengintegrasikan penerapan manajemen risiko, tata kelola perusahaan yang baik, dan kepatuhan, antara lain sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) SNI 37001: 2016 (Anti Bribery Management System) yang diperoleh perusahaan pada 2020.

Pada transformasi manajemen risiko, perusahaan melakukan penguataan three line of defense dan four eyes principles yang lebih terukur serta prudent untuk menavigasi bisnis yang berkelanjutan di masa depan.

Putrama meyakini transformasi terhadap enam sektor strategis tersebut juga bakal memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi mitra, terutama pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam pengembangan usaha mereka.

Pertumbuhan usaha pelaku UMKM akan menghasilkan dampak positif tidak hanya dalam peningkatan bisnis serta penciptaan lapangan pekerjaan baru, namun juga berpartisipasi terhadap pemulihan ekonomi nasional.

Dalam meningkatkan aksesibilitas finansial UMKM dan koperasi, Jamkrindo menyediakan penjaminan yang inovatif, kompetitif dengan pelayanan profesional, efektif serta efisien secara berkelanjutan.

Dari sisi layanan untuk mempermudah pelaku UMKM mengajukan penjaminan suretyship, Jamkrindo memiliki aplikasi Jamkrindo Online Suretyship (JOS). Dengan adanya JOS, principal yang membutuhkan penjaminan proyek tidak harus datang langsung ke kantor Jamkrindo, melainkan cukup mendaftarkan diri melalui laman suretyship.jamkrindo.co.id.

Jamkrindo juga memiliki marketplace guarantee yaitu www.umkmlayak.co.id, platform digital yang dibuat sebagai layanan akses modal usaha UMKM dan kebutuhan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.

Dalam membantu akses pembiayaan, platform UMKM Layak menjembatani antara UMKM yang memerlukan pembiayaan dan lembaga keuangan yang menyalurkan pinjaman bagi segmen ini.

“Kami juga mengharapkan dukungan dan kolaborasi dengan stakeholders dalam pengembangan dan penguatan UMKM agar tumbuh positif secara berkelanjutan,” kata Putrama.

Berkat transformasi yang telah dilakukan, katanya, Jamkrindo telah berhasil memperoleh kinerja yang positif pada 2021. Dari angka laporan keuangan unaudit, laba bersih perusahaan naik signifikan dengan cash flow operasi yang positif, didukung dengan pencadangan yang memadai.

Asisten Deputi Bidang Jasa Asuransi dan Dana Pensiun Kementerian BUMN Anindita Eka Wibisono mengatakan sebagai perusahaan penjamin Jamkrindo telah berkontribusi terhadap perekonomian negara khususnya di masa-masa sulit pandemi COVID-19.

Ia meminta Jamkrindo untuk tidak berpuas diri dan siap atas segala tantangan ke depan, baik tantangan eksternal yang bersumber dari dinamika perekonomian global, maupun tantangan internal dalam negeri.

“Jamkrindo harus senantiasa siap dan agile untuk melewati segala tantangan yang ada. Fokus bisnis harus bertransformasi tidak hanya mengandalkan penjaminan yang sifatnya penjaminan program,” ujarnya.

Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Robertus Billitea mengapresiasi kinerja dan transformasi yang dilakukan oleh Jamkrindo.

Sebagai Induk usaha PT Jamkrindo, IFG berharap kinerja positif ini dapat dipertahankan di masa yang akan datang. Ia mengapresiasi langkah Jamkrindo untuk menjaga tata kelola perusahaan dan risk management yang robust.

“Penguatan tata kelola perusahaan, Governance, Risk, dan Compliance (GRC) merupakan basis utama menjaga marwah industri finansial. Adanya inisiatif strategis four eyes principles serta korporat culture yang prudent, tentunya akan membawa performansi Jamkrindo lebih sehat dan berkelanjutan,” ujar Robertus.

Hingga Mei 2022, Jamkrindo telah merealisasikan volume penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp82,63 triliun atau naik 65 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) dengan jumlah UMKM yang dijamin sebanyak 1,84 juta UMKM.

Untuk penjaminan Kredit Modal Kerja (KMK) dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), sejak program tersebut diluncurkan pada Juli 2020, sampai dengan Mei 2022, Jamkrindo bersama dengan anak usahanya PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (Jamsyar), telah mencatatkan penjaminan KMK PEN senilai Rp26,32 triliun. Dengan rincian, Jamkrindo senilai Rp17,88 triliun dan Jamsyar senilai Rp8,34 triliun.

Mitra UMKM Binaan Jamkrindo, UKM Saluyu, yang mayoritas anggotanya adalah eks Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mengatakan Jamkrindo telah menghadirkan keragaman dalam produk dan kemudahan pada layanan bagi para pelaku UMKM.

Jamkrindo juga turut aktif memberikan pelatihan agar kualitas produk sesuai dengan kebutuhan dan minat konsumen.

“Kami berterima kasih kepada Jamkrindo yang telah membantu pelaku UMKM agar naik kelas melalui produk, layanan, dan pelatihan. Kami berharap dukungan Jamkrindo terhadap para pelaku UMKM nasional tidak pernah putus,” kata Ketua UKM Saluyu, Yudi Mulyadi.

Sebagai perusahaan penjaminan kredit, Jamkrindo memiliki berbagai produk, baik produk penjaminan program maupun penjaminan non-program.

 

Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022