Babinsa bapak asuh yang ada di desanya
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengatakan pihaknya akan mengolah lahan kosong untuk bercocok tanam sebagai bentuk dukung ketahanan pangan guna mencegah terjadinya kekerdilan pada anak (stunting).

“Jadi tidak serta merta hanya dari bantuan pemerintah itu, tetapi anak-anak stunting ini menjadi konsen. Otomatis para Dandim menjadi bapak asuh anak stunting yang ada di wilayah. Danramil jadi bapak asuhnya di kecamatan. Babinsa bapak asuh yang ada di desanya,” kata Dudung dalam keterangan tertulis BKKBN yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Dudung menuturkan jajarannya akan mendukung ketahanan pangan melalui “Gerakan Cepat TNI AD” guna menurunkan kekerdilan pada anak.

​​​​​​Dalam rangka mengantisipasi krisis pangan dan membantu kesulitan masyarakat, dirinya meminta seluruh jajarannya untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong milik TNI AD untuk menanam pohon jagung atau padi.

Nantinya, setiap hasil bertani akan diberikan kepada keluarga tidak mampu dan berisiko kekerdilan. Dalam media sosialnya, disebutkan pula bahwa TNI AD juga akan melakukan pengecekan kondisi anak-anak yang terkena kekerdilan dan bantuan pemerintah yang sudah disalurkan.

Baca juga: BKKBN tekankan gotong royong pada program Bapak Asuh Anak Stunting
Baca juga: BKKBN luncurkan Program Bapak Asuh Stunting tingkatkan gizi pada anak

Menurut pria yang baru saja dilantik sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting di Sleman, Yogyakarta oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), pengecekan dilakukan karena terdapat keluarga yang tidak menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

Selain pengecekan, TNI AD akan melakukan dialog dengan Kementerian Sosial termasuk pemerintah daerah, agar setiap bantuan ataupun program percepatan penurunan kekerdilan dapat terlaksana dengan baik dan sampai kepada masyarakat sesuai target sasaran.

Jenderal Dudung turut meminta Pemerintah DKI Jakarta untuk terus memastikan bantuan pemerintah pusat dan daerah agar tepat sasaran dan diterima masyarakat miskin dan keluarga berisiko kekerdilan. Termasuk mendukung program Bapak Asuh Anak Stunting supaya dapat menekan angka kekerdilan di Indonesia.

“Program pemerintah yang sangat baik ini kalau susah dalam penyaluran bisa langsung hubungi TNI AD. Kalau TNI tidak banyak berpikir untuk republik ini, tapi langsung melakukan. Jadi kalau ada kesulitan-kesulitan silahkan koordinasi dengan Babinsa, Danramil, Dandim, Danrem. Sudah saya perintahkan mereka untuk mendukung program pemerintah ini,” ucap Dudung.

Baca juga: Panglima TNI : Anak-anak perbatasan jangan terkena stunting
Baca juga: Duta Bapak Asuh Anak Stunting dukung percepatan penurunan stunting

 

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022