Beijing yang sejak awal 2020 tertutup bagi penerbangan internasional juga mulai membuka diri.
Pemulihan jalur penerbangan internasional tersebut terkait erat dengan keberhasilan China dalam mengendalikan pandemi COVID-19, tulis media setempat, Sabtu.
Maskapai penerbangan "pelat merah" Air China membuka beberapa jalur penerbangan internasional ke Eropa dan Asia, termasuk Beijing-Dubai pergi-pulang.
Baca juga: Kota-kota di China pangkas masa karantina penumpang internasional
Maskapai penerbangan "pelat merah" lainnya China Eastern Airlines turut membuka jalur internasional yang sebelumnya ditangguhkan, seperti Shanghai-New York, yang akan dibuka per pekan mulai Juli ini.
Hainan Airlines bakal menambah jadwal penerbangan internasional, termasuk Beijing-Moskow dan Beijing-Tokyo.
Beberapa maskapai penerbangan China lainnya, seperti China Southern Airlines, Shanghai Airlines, dan Xiamen Airlnes juga bersiap memulihkan jalur-jalur internasionalnya.
Maskapai Jepang All Nippon Airways akan melayani penumpang di jalur Beijing-Tokyo mulai Senin (11/7) setelah dua tahun vakum.
Ettihad Airways telah mengangkut penumpang dari kalangan diplomat, pekerja perusahaan China, pelaku usaha pariwisata, dan pelajar dari Abu Dhabi menuju Beijing pada Kamis (30/6). Maskapai dari Persatuan Emirat Arab (UAE) tersebut terakhir kali mendarat di Beijing pada 23 Maret 2020.
"Kami yakin membaiknya situasi pandemi di dalam negeri ini membuat penerbangan berangsur normal," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.
Selama periode 1-27 Juni terdapat 748 pesawat penumpang yang mendarat di berbagai bandara di China atau rata-rata 28 penerbangan per hari, sebagaimana laporan Global Times mengutip data VariFlight selaku penyedia jasa informasi penerbangan.
Baca juga: Transportasi penerbangan sipil China percepat pemulihan pada Juni 2022
Baca juga: China kurangi masa karantina pengguna penerbangan internasional
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
