Pontianak (ANTARA) - Kehadiran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kalengkang Kelurahan Tambelan Sampit memberi warna baru kawasan itu menjadi sebuah destinasi wisata baru, salah satunya Galeri Tambelan Kreasi yang diluncurkan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Kampung Budaya Tambelan Sampit tepian Sungai Kapuas.

"Kami mengapresiasi gagasan dan inisiasi Pokdarwis yang menjadikan Kelurahan Tambelan Sampit menjadi salah satu kampung budaya untuk diangkat ke permukaan dan diperkenalkan sebagai destinasi wisata di Pontianak Timur," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Minggu.

Baca juga: Kampung Wisata Caping destinasi baru di Kota Pontianak

Edi juga mengucapkan terima kasih kepada kelompok sadar wisata karena mereka merupakan motor penggerak kreativitas masyarakat untuk terus tampil mengembangkan potensi wisata yang ada di kawasannya.

Selain mengusung budaya lokal, ia berharap warga sekitar juga mengembangkan potensi-potensi yang ada termasuk kekayaan kuliner sebagai daya tarik wisata. Alasannya, kuliner yang enak akan menjadi incaran penikmat kuliner di manapun tempatnya.

"Kalau itu nyaman dan disenangi, pasti dicari penggemar kuliner di manapun ia berjualan," ungkapnya.

Baca juga: SAR Pontianak siagakan kapal penyelamat di tempat wisata

Edi juga mengharapkan kolaborasi masyarakat dan pemerintah semakin diperkuat dalam rangka menunjang perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kampung Budaya Tambelan Sampit menjadi salah satu contoh kolaborasi masyarakat dengan pemerintah.

"Dengan terus dikembangkannya Kampung Budaya di Kelurahan Tambelan Sampit ini, diharapkan Pontianak Timur semakin hari bertambah maju termasuk masyarakatnya," ujarnya.

Baca juga: Pesona Kulminasi masuk daftar 110 Kharisma Event Nusantara 2022

Dia menambahkan, di Kelurahan Tambelan Sampit, pihaknya sudah mulai membangun infrastruktur jalan di sekitar promenade. Dengan adanya penataan di kawasan ini, ia berharap Tambelan Sampit menjadi ikon wisata yang akan memperkaya destinasi wisata di Kota Pontianak.

"Sehingga desa wisata tidak hanya ada di Pontianak Selatan atau Tenggara, tetapi juga di Pontianak Timur ini termasuk Tambelan Sampit," katanya.

Baca juga: Pemkot Pontianak akan kemas karnaval air jadi agenda wisata

Diakuinya, ekonomi kreatif (ekraf) dimulai dari budaya masyarakatnya, beberapa tahun terakhir di tengah menghadapi recovery akibat pandemi, upaya untuk membangkitkan ekraf juga terus dilakukan. Apalagi Kota Pontianak tidak memiliki kekayaan alam yang bisa dikelola seperti hasil tambang atau hasil hutan, melainkan mengandalkan perdagangan dan jasa.

"Termasuk aktivitas masyarakat di sektor UMKM ini juga yang bisa menggerakkan roda perekonomian kita," kata Edi.

Baca juga: Wali Kota Pontianak kenalkan konsep pengembangan wisata ke Menparekraf

Infrastruktur yang berkualitas, kerapian, kebersihan dan keamanan menjadi faktor penting untuk menunjang kota perdagangan dan jasa. Dengan begitu, kata dia, segala yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam menunjang aktivitasnya termasuk menggerakkan roda perekonomian bisa terpenuhi.

"Secara bertahap kita akan terus membangun Pontianak untuk menjadikan infrastrukturnya yang representatif dan menunjang kehidupan masyarakat," katanya.

Baca juga: Pontianak sulap Kampung Arab jadi objek wisata baru

Pewarta: Andilala
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022