Jakarta (ANTARA) - Pebasket bintang Zion Williamson menandatangani kontrak super maksimum bersama New Orleans Pelicans dengan durasi lima tahun dan nilai 193 juta dolar AS (sekira Rp2,89 triliun).

Kontrak itu disertai klausul pertambahan nilai hingga 231 juta dolar AS (sekira Rp3,45 triliun) apabila Williamson menembus tim terbaik NBA (All-NBA), menjadi pemain terbaik (MVP) maupun pemain bertahan terbaik (Devensive Player of the Year/DPOY) pada musim depan, demikian laporan ESPN, Minggu.

Williamson direkrut Pelicans sebagai pilihan pertama Draft 2019 dan pebasket berusia 21 tahun itu telah membuktikan reputasinya sebagai salah satu talenta terbaik di generasinya di NBA.

Baca juga: Zion Williamson tak mau tinggalkan New Orleans Pelicans

Dalam musim debutnya, ia menorehkan rata-rata 22,4 poin dan mencapai akurasi tembakan terbuka 58,3 persen.

Menurut statistik ESPN, Williamson adalah debutan kedua dalam sejarah NBA yang punya rataan 20 poin per gim dan akurasi tembakan 55 persen atau lebih setelah Shaquille O'Neal pada musim 1992-93.

Dia juga merupakan pebasket usia belasan tahun pertama yang mencetak sedikitnya 20 poin dalam 10 gim beruntun di NBA, hanya setelah 15 kali tampil di liga basket bergengsi itu.

Di musim keduanya, statistik Williamson menanjak menjadi rata-rata 27 poin dan 7,2 rebound dengan akurasi tembakan terbuka 61,1 persen.

Rata-rata 27 poin tersebut jadi yang tertinggi dalam sejarah NBA bagi seorang pemain yang punya akurasi tembakan di atas 60 persen.

Di musim keduanya pula, Williamson langsung bisa menembus tim All-Star, membuatnya jadi pemain All-Star termuda keempat setelah Kobe Bryant, LeBron James, dan Earvin "Magic" Johnson.

Baca juga: Zion Williamson diperkirakan absen lama akibat patah tulang jari

Di 20 gim terakhirnya pada musim 2020-21, Williamson punya catatan rata-rata 29,6 poin di mana ia mencetak sedikitnya 30 poin dalam 11 penampilan di antaranya.

Ia juga kemudian menyajikan penampilan dengan 20 poin atau lebih dan akurasi tembakan 50 persen atau lebih dalam 25 gim beruntun, membuatnya jadi pemain kedua yang mencapai statistik semacam itu setelah O'Neal pada 2001.

Williamson harus absen dari lapangan sepanjang musim 2021-22 karena pemulihan pascaoperasi cedera keretakan tulang kaki.

Pada Mei lalu, Pelicans telah merilis pernyataan bahwa Williamson sudah diizinkan kembali beraktivitas secara profesional dan mulai menjalani sesi latihan di atas lapangan lagi.

Kembalinya Williamson yang sehat tentu akan menghidupkan asa Pelicans bisa mencapai fase playoff NBA musim depan dibantu kehadiran Brandon Ingram dan CJ McCollum yang musim lalu jadi dua poros utama tim.

Baca juga: Brandon Ingram, Zion Williamson dorong Pelicans kalahkan Wizards

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022