Kami mengadakan aksi di depan Kantor Gubernur Bengkulu untuk memastikan angkat kakinya tambang pasir besi di Pesisir Barat Sumatera.
Kota Bengkulu (ANTARA) - Ratusan orang dari Koalisi Selamatkan Pesisir Barat Sumatera di Provinsi Bengkulu menggelar aksi menolak keberadaan tambang pasir besi Pesisir Barat Sumatera tepatnya di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu milik PT Faming Levto Bakti Abadi (FLBA).
 
Koordinator Lapangan aksi M Frengki Wijaya, di Bengkulu, Senin, mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan untuk meminta Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah agar menindak oknum dan memberhentikan segala aktivitas tambang pasir besi di Pesisir Barat Sumatera.
 
Kemudian, menuntut PT FLBA yang hingga saat ini telah melakukan perusakan lingkungan serta belum mendapatkan perizinan persetujuan lingkungan.
 
"Kami mengadakan aksi di depan Kantor Gubernur Bengkulu untuk memastikan angkat kakinya tambang pasir besi di Pesisir Barat Sumatera," kata Frengki.
 
Ia menjelaskan bahwa Gubernur Bengkulu untuk memihak rakyat, bukan membela perusak lingkungan, sebab Gubernur Bengkulu dinilai mendukung PT FLBA untuk segera melengkapi berkas perizinan.
 
Selain itu, pihaknya meminta agar PT FLBA ditutup secara permanen dan melakukan penyitaan terhadap alat pertambangan PT FLBA.
 
Kemudian, aktivitas yang dilakukan oleh PT FLBA telah melanggar undang-undang, sehingga pihak aparat keamanan harus menindak dan melakukan sanksi pidana terhadap PT FLBA.
 
Mendesak Kapolda Bengkulu untuk memproses Kapolsek dan Kapolres Seluma, sebab diduga terlibat dalam melakukan pengamanan aktivitas penambangan PT FLBA.
 
Unjuk rasa itu dilakukan massa yang mewakili Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bengkulu, KANOPI Bengkulu, BEM Universitas Bengkulu, dan enam desa penolak tambang pasir besi di Desa Pasar Seluma yaitu Desa Pasar Seluma, Desa Rawa Indah, Desa Penago Baru, Desa Penago I, Desa Pasar Talo, dan Desa Margo Pari.
Baca juga: Bupati Seluma hentikan sementara aktivitas tambang pasir besi
Baca juga: Koalisi Selamatkan Pesisir Barat Sumatera menolak tambang pasir besi

Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022