Jakarta (ANTARA) - Alunan distorsi dari genjrengan gitar dengan vokal yang lembut nyaris tidak jelas terdengar saat grup band shoegaze legendaris asal Bandung The Milo tampil pada acara Selecta Pop "Sunday Pop Sunday" di Hard Rock Cafe, Jakarta, Minggu (3/7).

The Milo yang beranggotakan Ajie Gergaji (vokal), Taufik "Upik" Hidayat (gitar), Rizki "Suki" Khaerullah (bass), Budi "Krucil" Wiranto (drum) dan Hendi "Unyil" Priyatna (keyboard) tersebut kembali bermain di Jakarta setelah beberapa tahun tidak tampil akibat pandemi.

"Ternyata COVID membuat lupa akan bermusik," kata Aji Gergaji saat tampil.

Penampilan pertama dibuka dengan lagu "Get Into Your Mind" dari album kedua mereka yang bertajuk Photograph.

Disambung dengan lagu berbahasa Indonesia berjudul "Malaikat" diambil dari album pertama mereka yang bertajuk Let Me Begin yang dirilis pada tahun 2003.

Pionir pop gelap tersebut menghadirkan sembilan lagu, yang ditutup dengan lagu "Daun dan Ranting Menuju Surga" dari album Photograph.

Sebutan shoegaze sendiri berasal dari Andy Ross, pendiri Food Records yang menaungi band seperti Lush dan Moose, yang mendeskripsikan ekspresi para personel bandnya yang selalu melihat fokus ke efek gitar mereka sehingga terciptalah istilah shoegaz dari kata shoe (sepatu) dan gaze (memandang), dimana secara terminologi, shoegaze memiliki arti menunduk ke sepatu.

Baca juga: Adrian Yunan bareng Reza Hilmawan rilis "Panggilan Darurat" versi baru

Baca juga: The Milo "Penatap Sepatu" kembali berbunyi

Baca juga: Grup band perempuan "ISVARA" gelar showcase perdana bertajuk "Kelana"

Pewarta: Muhammad Adimaja
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022