Sleman (ANTARA) - Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Muhammad Syarif Bando mengukuhkan Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo sebagai Bunda Literasi Kabupaten Sleman di pendopo Parasamya Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, pengukuhan ini merupakan amanah untuk semakin memotivasi dirinya berserta seluruh jajaran perangkat daerah terkait untuk terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat, khususnya di Kabupaten Sleman.

"Literasi merupakan faktor esensial dalam upaya membangun masyarakat yang berpengetahuan, inovatif, kreatif dan berkarakter," katanya.

Baca juga: Kabupaten Bogor kukuhkan 40 Bunda Literasi Kecamatan

Ia mengatakan, selaras dengan pesan transformasi berbasis digital yang digaungkan Perpustakaan Nasional melalui literasi digital, Pemkab Sleman saat ini juga sedang berprogres dalam transformasi digital untuk meningkatkan literasi masyarakat.

"Pemkab Sleman melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman telah memberikan beberapa layanan berbasis digital seperti e-book Sleman, layanan perpustakaan berbasis web (opac.slemankab.go.id), jaringan kerjasama SOS (Sleman One Search), LDR (Literasi Di Rumah) serta layanan melalui media sosial," katanya.

Baca juga: Atalia Kamil ajak korban "bullying" tidak takut melapor

Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando mengatakan bahwa literasi tak hanya sekadar gemar membaca.

"Literasi juga tidak sebatas mengeja huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf dan seterusnya," katanya.

Baca juga: Pembudayaan literasi untuk tingkatkan kualitas generasi

Menurut dia, literasi setidaknya mempunyai lima tingkatan, yakni mengenal baca tulis hitung dan karakter, kemampuan mengakses kepada ilmu pengetahuan terbaru, kemampuan memahami yang tersirat dari yang tersurat, melahirkan inovasi dan kreativitas, dan kemampuan memproduksi barang dan jasa.

"Jadi literasi itu sampai tingkatan memproduksi barang dan jasa. Jika kita tidak percaya bahwa segala hal yang tercipta di muka bumi ini ada ilmunya, maka Indonesia akan semakin tertinggal oleh negara-negara lain yang setiap hari mengajukan hak paten untuk produk-produk yang terbaru," katanya.

Baca juga: Kemenko PMK dorong penguatan budaya literasi

Pada kegiatan tersebut juga diserahkan Mobil Perpustakaan Keliling secara simbolis dari Perpustakaan Nasional RI kepada Pemerintah Kabupaten Sleman.

Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepakatan antara Perpustakaan Nasional RI dengan Pemerintah Kabupaten Sleman.

Baca juga: Sosiolog: Peningkatan literasi perlu jadi agenda prioritas

Tema yang diangkat dalam acara ini adalah "Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional".

Rangkaian kegiatan yang juga digelar secara daring tersebut diakhiri dengan acara talk show yang turut menghadirkan sejumlah narasumber, diantaranya Bupati Sleman/Bunda Literasi Sleman Kustini Sri Purnomo, Ketua DPRD Kabupaten Sleman Haris Sugiharta.

Baca juga: Literasi digital jadi kunci untuk manfaatkan peluang teknologi

Kemudian juga dihadiri Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Washington D.C. Amerika Serikat Prof Popy Rufaidah, PH.d, Pegiat Literasi, Dr Muhsin Kalida, S.Ag., MA, M.Pd dan Akademisi (Dosen Fisipol UGM) Dr Muhamad Sulhan, S.IP, M.Si .

Talk show ini mengangkat tematik "Batik, Literasi, dan Kesejahteraan".

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022