Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa pendidikan seharusnya tidak hanya berorientasi menciptakan kecerdasan anak secara intelektual, tetapi juga kecerdasan secara emosional.

"Bahwa pendidikan ini tidak hanya menciptakan anak-anak atau manusia yang cerdas secara intelektual saja, tetapi juga harus cerdas secara emosional, mampu mengendalikan ego," kata Bupati usai Sarasehan Peringatan Hari Jadi Ke-191 Kabupaten Bantul, di Bantul, Senin.

Baca juga: Pemkab Bantul beri dukungan anggaran untuk sekolah negeri dan swasta

Selain kecerdasan secara emosional, kata Bupati, pendidikan, seperti yang dipaparkan oleh pakar pendidikan dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang diundang dalam sarasehan itu, juga harus menciptakan generasi cerdas secara sosial dan secara spiritual.

"Karenanya anak yang hanya dikurung di rumah saja walaupun dia pintar, dia hanyalah memiliki kecerdasan intelektual saja, tapi dia tidak punya kecerdasan sosial, tidak punya kecerdasan emosional," katanya.

Oleh karena itu, kata Abdul Halim, sarasehan yang merupakan serangkaian kegiatan memperingati Hari Jadi Bantul yang salah satunya mengangkat problem pendidikan ini menjadi penting.

Baca juga: Pemkab: Daya tampung siswa baru pada SMP Negeri di Bantul terpenuhi

Bupati mengatakan, pada umumnya orang-orang sukses itu adalah mereka yang tidak hanya cerdas intelektual saja, tetapi juga cerdas secara sosial, bisa memberi pengarahan, cerdas secara emosional, bisa mengendalikan, tidak gampang marah, dan tidak gampang tersinggung.

"Biasanya orang-orang sukses itu begitu, dia harus memiliki banyak kecerdasan, maka itulah pendidikan jangan hanya berorientasi pada nilai UN (Ujian Nasional) saja," katanya.

Bupati mengatakan, apabila semua hanya mengandalkan kecerdasan secara intelektual, maka sebagai bangsa akan kecolongan.

Baca juga: Pemkab: Puluhan SD negeri di Bantul kekurangan siswa

"Kalau hanya mengandalkan kecerdasan itu, sebagai bangsa kita kecolongan, nanti akan melahirkan manusia-manusia yang egois, manusia tidak peduli sama tetangga, manusia yang gampang marah, tersinggung walaupun dia cerdas secara intelektual," katanya.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022