"Minyak goreng Rp14 ribu akan kami kemas dengan kemasan sederhana. Mungkin lebih murah dan lebih mudah, sehingga nanti tempat-tempat yang jauh seperti Sulawesi dan Papua bisa lebih murah dari rata-rata Rp20 ribu per liter," ujarnya saat meninjau stock point minyak goreng curah rakyat di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, Selasa.
Sejauh ini, distribusi minyak goreng curah ke wilayah timur Indonesia masih menggunakan tempat penyimpanan berukuran besar seberat satu ton untuk setiap tangki. Hal ini yang membuat distribusi minyak goreng ke pulau-pulau maupun dataran tinggi cenderung lebih sulit.
Minyak goreng curah kemasan nantinya akan memudahkan proses pendistribusian barang hingga ke daerah-daerah pelosok tanpa terhambat lagi oleh masalah logistik.
Kementerian Perdagangan mengungkapkan ada 28 produsen yang terlibat dalam memproduksi minyak goreng curah kemasan dengan merek dagang 'Minyak Kita'. Kegiatan peluncuran minyak goreng curah kemasan itu akan dilakukan pada Rabu besok (6/7).
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI sebagai BUMN klaster pangan menyatakan siap membantu Kementerian Perdagangan untuk menyediakan minyak goreng kemasan ke daerah-daerah yang menjadi target pemerintah supaya harga minyak goreng di sana bisa segera turun.
"Daerah-daerah lain yang lebih jauh, seperti Sulawesi, Maluku sampai ke Papua akan dipastikan ketersediaan minyak goreng dan harga yang terjangkau. Pemerintah mengharapkan harga yang sekarang bisa turun," kata Nina.
Baca juga: Kemendag klaim harga minyak goreng curah Rp14 ribu per liter
Baca juga: Kemenperin: 130 perusahaan telah terdaftar di Simirah
Baca juga: Kemendag klaim harga minyak goreng curah Rp14 ribu per liter
Baca juga: Kemenperin: 130 perusahaan telah terdaftar di Simirah
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022