Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) melaporkan pelaku pasar merespons dengan baik penurunan target lelang surat berharga negara (SBN) seiring dengan proyeksi realisasi penurunan defisit APBN 2022.

Direktur Surat Utang DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, menuturkan pengurangan target penerbitan SBN (neto) dilakukan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 tahun 2022 dari Rp991 triliun menjadi Rp961 triliun.

Respons positif investor tercermin dari penawaran atau bids yang masuk pada lelang hari ini sebesar Rp25,98 triliun yang secara bid to cover ratio meningkat menjadi 1,88 kali dibanding sebelumnya 1,86 kali, sehingga diserap dana Rp13,8 triliun dari lelang kali ini.

Kendati begitu, ia mengatakan kondisi pasar domestik masih dibayangi kehati-hatian mengantisipasi tingginya tingkat inflasi global dan kemungkinan terjadinya resesi di Amerika Serikat. Selain itu, kebijakan bank sentral lebih lanjut dalam mengendalikan inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi masih menjadi fokus utama investor.

Adapun seri benchmark dengan tenor 5 dan 10 tahun kembali mendominasi permintaan investor pada lelang hari ini, yang mencapai 73,73 persen dari total penawaran masuk dan 66,67 persen dari total penawaran yang diberikan.

Penawaran masuk terbesar masih pada tenor 10 tahun yaitu sebesar Rp13,66 triliun atau 52,57 persen dari total penawaran masuk dan dimenangkan sebesar Rp5,5 triliun atau 39,86 persen dari total penawaran yang diberikan.

Di sisi lain, Deni mengungkapkan partisipasi investor asing mayoritas juga pada tenor 5 dan 10 tahun, dengan total penawaran masuk mencapai Rp3,57 triliun atau 13,74 persen dari total penawaran masuk, dan dimenangkan sebesar Rp1,69 triliun atau 47,31 persen dari total penawaran masuk investor asing.

Level rata-rata tertimbang yang dimenangkan (Weighted Average Yield/WAY) pada lelang hari ini mengikuti kondisi pasar saat ini yang masih cenderung dinamis terpengaruh kondisi global. Untuk FR0091 (benchmark tenor 10 tahun) WAY yang dimenangkan lebih rendah 21 basis poin dibanding lelang sebelumnya.

Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2022, lelang penerbitan surat utang negara (SUN) selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2022.

Baca juga: Kemenkeu: Minat investor cukup baik di tengah kekhawatiran resesi AS
Baca juga: Kemenkeu: Minat investor pada lelang SUN solid di tengah volatilitas
Baca juga: Kemenkeu serap Rp20 triliun dari lelang SBN karena solidnya permintaan

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022